Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:1-26
Doa baca: “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan
berkata, 'Ambillah, inilah tubuh-Ku'” (Mrk. 14:22)
Roti dan Cawan
Markus 14:1-42 berkaitan
dengan mempersiapkan murid-murid-Nya untuk kematianNya. Dalam Injil Markus yang
berkaitan dengan persiapan Tuhan ini ada dua pesta selain perayaan Paskah.
Pesta pertama dipersiapkan untuk Tuhan oleh mereka yang mengasihi Dia. Pesta
kedua adalah perjamuan malam Tuhan yang didirikan oleh Tuhan segera setelah
perayaan Paskah. Perjamuan malam Tuhan dipersiapkan oleh Tuhan bagi
muridmurid-Nya. Makna perjamuan yang dipersiapkan bagi Tuhan oleh
murid-murid-Nya jauh lebih dangkal jika dibandingkan dengan makna meja Tuhan.
Perjamuan malam yang didirikan oleh Tuhan Yesus, sebaliknya, sangat dalam dan
misterius. Perjamuan ini adalah tanda, simbol dari keseluruhan pengaturan
Perjanjian Baru Allah. Pengaturan Allah dalam zaman Perjanjian Baru berkaitan
dengan meja Tuhan.
Tuhan Yesus mendirikan
perjamuan malamNya, “Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, 'Ambillah, inilah tubuh-Ku'”
(14:22). Sesudah itu Dia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya
kepada mereka, dan berkata, “Inilah
darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang” (ayat 24).
Jadi, meja Tuhan mencakup satu roti dan satu cawan. Tuhan Yesus berkata, “Akulah roti hayat” (Yoh. 6:35). Ini
menunjukkan bahwa dalam Alkitab, roti adalah perkara hayat. Selain itu, dalam
Alkitab, cawan menandakan berkat. Karena itu, cawan itu disebut cawan berkat.
Roti berkaitan dengan hayat dan cawan berkaitan dengan berkat. Sesungguhnya,
hayat atau berkat ini adalah Allah Tritunggal, Allah sendiri dalam Kristus dan
melalui Roh. Jadi, hayat ilahi dan berkat ilahi adalah Allah Tritunggal itu
sendiri.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 44
No comments:
Post a Comment