Hitstat

15 November 2018

Markus - Minggu 23 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:27-42
Doa baca: “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah.” (Mrk. 14:38)


Doa di Getsemani


Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid bahwa mereka akan tersandung, juga menyuruh mereka berjaga-jaga dan berdoa (Mrk. 14:27-42). Tuhan pun memberi tahu mereka bahwa setelah Dia dibangkitkan, Dia akan mendahului mereka ke Galilea (ayat 28).

Setelah memperingatkan murid-murid bahwa mereka akan tersandung, Tuhan Yesus pergi bersama mereka ke suatu tempat bernama Getsemani (ayat 32). Getsemani berarti tempat pemerasan minyak. Tuhan diperas di sana untuk mengalirkan minyak, Roh itu. Bersama Petrus, Yakobus, dan Yohanes, Dia “mulai merasa sangat susah dan gelisah.” (ayat 33). Kedukaan dan doa Hamba-Penyelamat dalam ayat 35 sama seperti dalam Yohanes 12:27, yaitu Ia tahu bahwa kehendak Bapa adalah mengharuskan-Nya mati di atas salib demi penggenapan rencana kekal Allah. Allah Tritunggal telah menetapkan rencana ilahi-Nya pada kekekalan lampau bahwa yang kedua dari Trinitas ilahi harus berinkarnasi dan mati di atas salib untuk menggenapkan penebusan kekal-Nya bagi perampungan tujuan kekal-Nya (Ef. 1:7-9). Karena itu, yang kedua dari Trinitas ilahi ini telah ditetapkan menjadi Anak Domba Allah sebelum dunia dijadikan, yaitu pada kekekalan lampau; dan dalam pandangan Allah, sebagai Anak Domba Allah, Ia telah disembelih sejak dunia dijadikan, yaitu sejak adanya ciptaan Allah yang telah jatuh (Why. 13:8). Dalam doa-Nya di sini, sesaat sebelum penyalibanNya, Ia mempersiapkan diri menerima cawan salib (Mat. 26:39, 42). Ia bersedia melakukan keinginan Bapa yang unik ini demi perampungan rencana kekal Allah Tritunggal.

Dalam Markus 14:38, Tuhan Yesus memperingatkan tiga orang murid-Nya, “Berjagajagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi tabiat manusia lemah” (Tl.). Dalam hal-hal rohani roh kita sering menuruti, bersedia, tetapi daging kita lemah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 45

No comments: