Hitstat

09 November 2018

Markus - Minggu 22 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:12-26
Doa baca: “Dan Ia berkata kepada mereka, ‘Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.’” (Mrk. 14:24)


Perjanjian yang Lebih Indah


Perjamuan baru dalam Perjanjian Baru adalah untuk mengingat Hamba-Penyelamat melalui makan roti, yang menyatakan tubuh-Nya yang diserahkan bagi kaum beriman-Nya (1 Kor. 11:24), dan meminum cawan yang menyatakan darah-Nya yang dicurahkan untuk dosa-dosa mereka (Mat. 26:28). Roti menunjukkan hayat (Yoh. 6:35), hayat Allah, hayat yang kekal, dan cawan menunjukkan berkat (1 Kor. 10:16), yakni Allah sendiri sebagai bagian mereka (Mzm. 16:5). Sebagai orang-orang dosa, bagian mereka selayaknya adalah cawan murka Allah (Why. 4:10). Tetapi HambaPenyelamat telah meminum cawan itu bagi mereka (Yoh. 8:11), dan keselamatan-Nya menjadi bagian mereka. Roti dan cawan yang demikian ini adalah unsur-unsur pokok dari perjamuan malam Tuhan, suatu pesta yang diadakan-Nya, supaya kaum beriman-Nya dapat mengingat-Nya melalui menikmati-Nya sebagai jamuan tersebut. Jadi, ketika mereka mengingat Dia, mereka memamerkan kematian-Nya yang menebus dan memberi hayat, memberi kesaksian atas kekayaan dan keajaiban keselamatan-Nya kepada seluruh alam semesta.

Dalam Keluaran 24:3-8, Allah mengadakan satu perjanjian dengan umat Israel yang tertebus, yang menjadi Perjanjian Lama sebagai dasar bagiNya untuk memperlakukan umat tebusan-Nya dalam zaman hukum Taurat. Hamba-Penyelamat datang untuk merampungkan penebusan kekal Allah melalui kematian-Nya bagi umat Allah. Dengan darah-Nya Ia membuat suatu perjanjian yang lebih indah, yang menjadi perjanjian baru setelah kebangkitan-Nya (Ibr. 9:16-17) sebagai dasar bagi Allah untuk menjadi satu dengan umat tebusan-Nya yang dilahirkan kembali di dalam zaman anugerah. Perjanjian yang baru ini menggantikan perjanjian yang lama dan mengubah zaman yang lama menjadi zaman yang baru. Hamba-Penyelamat mau agar para pengikut-Nya mengetahui dan hidup berdasarkan ini


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 43

No comments: