Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:1-11
Doa baca:
“Ketika Yesus berada di Betania, di rumah
Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa
suatu botol pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah
dipecahkannya leher botol itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.” (Mrk.
14:3)
Rumah Simon Si Kusta
Rumah Simon si Kusta Dalam Markus 13, Kristus telah
meninggalkan Bait. Saat pergi ke Bukit Zaitun dengan beberapa murid-Nya, Dia
menubuatkan kepada mereka bahwa Bait yang mereka kagumi akan dihancurkan, dan
Bait itu akan digantikan oleh Kristus sendiri. Namun, murid-murid masih
diduduki oleh konsepsi agamawi mereka terhadap Bait. Menurut pengertian mereka,
Allah berada di dalam Bait, karena Bait adalah rumah-Nya. Karena Kristus Yesus
adalah Allah, ketika Dia meninggalkan Bait yang dihakimi, Allah juga
meninggalkannya. Di luar Kristus, tidak mungkin orang menemukan Allah.
Setelah meninggalkan Bait, Tuhan datang ke rumah
Simon, orang kusta yang telah ditahirkan di Betania. Orang kusta melambangkan
orang dosa. Karena berterima kasih kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan, dia
mengadakan pesta di rumahnya bagi Tuhan dan murid-murid-Nya untuk menikmati
penyertaan-Nya. Orang dosa yang beroleh selamat akan selalu melakukan hal ini.
Rumah Allah hari ini ada pada orang kusta yang tahir. Sebagai kaum beriman
dalam Kristus, kita semua adalah orang kusta yang tahir yang diwakili oleh
Simon.
“Ketika Yesus
berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah
seorang perempuan membawa suatu botol pualam berisi minyak narwastu murni yang
mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher botol itu, dicurahkannya minyak itu
ke atas kepala Yesus” (Mrk. 14:3).
Selain Simon, di rumah itu juga terdapat perempuan yang mengasihi Tuhan yang
mencurahkan minyak narwastu murni yang mahal harganya ke atas kepala Yesus.
Rumah Allah, gereja, tersusun dari mereka yang mengasihi Dia, yaitu orang kusta
yang telah ditahirkan dan mereka yang mengurapi Dia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 42
No comments:
Post a Comment