Hitstat

05 November 2018

Markus - Minggu 22 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:1-11
Doa baca: “Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu botol pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher botol itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.” (Mrk. 14:3)


Rumah Simon Si Kusta


Rumah Simon si Kusta Dalam Markus 13, Kristus telah meninggalkan Bait. Saat pergi ke Bukit Zaitun dengan beberapa murid-Nya, Dia menubuatkan kepada mereka bahwa Bait yang mereka kagumi akan dihancurkan, dan Bait itu akan digantikan oleh Kristus sendiri. Namun, murid-murid masih diduduki oleh konsepsi agamawi mereka terhadap Bait. Menurut pengertian mereka, Allah berada di dalam Bait, karena Bait adalah rumah-Nya. Karena Kristus Yesus adalah Allah, ketika Dia meninggalkan Bait yang dihakimi, Allah juga meninggalkannya. Di luar Kristus, tidak mungkin orang menemukan Allah.

Setelah meninggalkan Bait, Tuhan datang ke rumah Simon, orang kusta yang telah ditahirkan di Betania. Orang kusta melambangkan orang dosa. Karena berterima kasih kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan, dia mengadakan pesta di rumahnya bagi Tuhan dan murid-murid-Nya untuk menikmati penyertaan-Nya. Orang dosa yang beroleh selamat akan selalu melakukan hal ini. Rumah Allah hari ini ada pada orang kusta yang tahir. Sebagai kaum beriman dalam Kristus, kita semua adalah orang kusta yang tahir yang diwakili oleh Simon.

“Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu botol pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher botol itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus” (Mrk. 14:3). Selain Simon, di rumah itu juga terdapat perempuan yang mengasihi Tuhan yang mencurahkan minyak narwastu murni yang mahal harganya ke atas kepala Yesus. Rumah Allah, gereja, tersusun dari mereka yang mengasihi Dia, yaitu orang kusta yang telah ditahirkan dan mereka yang mengurapi Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 42

No comments: