Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:1-26; 1 Kor. 11:26
Doa baca: “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Kor. 11:26)
Memberitakan dan Memamerkan Kematian Tuhan
Kita perlu nampak bahwa
cawan meja Tuhan dalam Markus 14:23 menandakan darah-Nya. Dalam Perjanjian Lama
ada larangan minum darah (Kej. 9:4; Im. 17:10). Dalam pengaturan Allah hanya
ada satu jenis darah yang sesuai untuk kita minum, dan itu adalah darah Tuhan
Yesus. Minum darah sama halnya dengan makan roti; apa pun yang kita minum
menjenuhi kita dan menjadi apa adanya kita.
Tubuh Tuhan Yesus
ditunjukkan oleh roti, dan darah-Nya ditunjukkan oleh cawan dengan isinya. Di
sini ada gambaran darah Tuhan yang terpisah dari tubuh-Nya. Pemisahan ini
menandakan kematian. Karena itu, dalam 1 Korintus 11:26 Paulus berkata, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan
minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” Kata
Yunani yang diterjemahkan “memberitakan” berarti memproklamirkan, memamerkan
kematian Tuhan. Makan perjamuan malam adalah memberitakan dan memamerkan
kematian Tuhan. Jika Dia tidak disalibkan, Dia tidak bisa menjadi makanan kita.
Setiap kali kita makan roti dan minum cawan meja Tuhan, kita mengumumkan
kematian Tuhan. Ketika kita makan Tuhan, mencerna, dan mengasimilasi Dia
sebagai suplai hayat kita, Dia menjadi hayat kebangkitan di dalam kita.
Roti dari meja Tuhan juga
menandakan tubuh mistikal Kristus sebagai perluasan-Nya. Perluasan ini adalah
untuk menghasilkan manusia baru. Selain itu, perluasan ini juga adalah masalah
perkembangan benih, gen dari kerajaan. Ini berarti akhirnya manusia baru akan
merupakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah tentunya bukan masalah organisasi
melainkan suatu organisme, manusia baru, yang dihasilkan oleh Kristus yang
menggantikan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 44
No comments:
Post a Comment