Hitstat

14 November 2018

Markus - Minggu 23 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:1-26; 1 Kor. 11:26
Doa baca: “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Kor. 11:26)


Memberitakan dan Memamerkan Kematian Tuhan


Kita perlu nampak bahwa cawan meja Tuhan dalam Markus 14:23 menandakan darah-Nya. Dalam Perjanjian Lama ada larangan minum darah (Kej. 9:4; Im. 17:10). Dalam pengaturan Allah hanya ada satu jenis darah yang sesuai untuk kita minum, dan itu adalah darah Tuhan Yesus. Minum darah sama halnya dengan makan roti; apa pun yang kita minum menjenuhi kita dan menjadi apa adanya kita.

Tubuh Tuhan Yesus ditunjukkan oleh roti, dan darah-Nya ditunjukkan oleh cawan dengan isinya. Di sini ada gambaran darah Tuhan yang terpisah dari tubuh-Nya. Pemisahan ini menandakan kematian. Karena itu, dalam 1 Korintus 11:26 Paulus berkata, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” Kata Yunani yang diterjemahkan “memberitakan” berarti memproklamirkan, memamerkan kematian Tuhan. Makan perjamuan malam adalah memberitakan dan memamerkan kematian Tuhan. Jika Dia tidak disalibkan, Dia tidak bisa menjadi makanan kita. Setiap kali kita makan roti dan minum cawan meja Tuhan, kita mengumumkan kematian Tuhan. Ketika kita makan Tuhan, mencerna, dan mengasimilasi Dia sebagai suplai hayat kita, Dia menjadi hayat kebangkitan di dalam kita.

Roti dari meja Tuhan juga menandakan tubuh mistikal Kristus sebagai perluasan-Nya. Perluasan ini adalah untuk menghasilkan manusia baru. Selain itu, perluasan ini juga adalah masalah perkembangan benih, gen dari kerajaan. Ini berarti akhirnya manusia baru akan merupakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah tentunya bukan masalah organisasi melainkan suatu organisme, manusia baru, yang dihasilkan oleh Kristus yang menggantikan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 44

No comments: