Pembacaan
Alkitab: Luk. 22:1-22
Doa
baca: “Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes,
kata-Nya, 'Pergilah, persiapkanlah perjamuan Paskah bagi kita supaya kita
makan.'” (Luk. 22:8)
Paskah
dan Perjamuan Malam Tuhan
Dalam Lukas 22:7-23
Manusia-Penyelamat mendirikan perjamuan malam-Nya sebagai pengganti Paskah
Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, Paskah adalah satu hal yang besar.
Dalam Perjanjian Lama pertama-tama kita memiliki catatan tentang penciptaan
Allah. Kemudian kita nampak bahwa manusia yang diciptakan oleh Allah itu jatuh
dan akhirnya pergi ke Mesir. Ketika Allah akan menyelamatkan umat-Nya dari
belenggu di Mesir, Dia menetapkan hari raya Paskah. Paskah adalah waktu umat
Allah diselamatkan dan dibawa kembali kepada hak mereka yang telah hilang.
Perayaan Paskah sudah berlangsung selama lebih dari seribu lima ratus tahun,
sejak waktu Keluaran 12 sampai malam hari ketika Manusia-Penyelamat mengadakan
Paskah yang terakhir bersama murid- murid-Nya.
Manusia-Penyelamat
mendirikan perjamuan malam-Nya, yaitu meja Tuhan, untuk menggantikan Paskah
Perjanjian Lama. Perjamuan malam yang diadakan oleh Tuhan merupakan suatu
peralihan dari Paskah Perjanjian Lama kepada perjamuan malam Tuhan dalam
Perjanjian Baru. Ini adalah hal yang sangat penting. Lukas 22:7 membicarakan
hari domba Paskah dikurbankan. Pada malam Paskah yang terakhir itu,
Manusia-Penyelamat mula-mula makan Paskah bersama murid-murid-Nya dan kemudian
mengadakan perjamuan malam-Nya untuk mereka. Setelah itu, Dia pergi bersama
murid- murid-Nya ke Taman Getsemani di Bukit Zaitun. Di sana Dia ditangkap dan
dibawa kepada imam-imam kepala, dihakimi, dijatuhi hukuman mati, disalibkan
bagi penggenapan lambang Paskah (Kel. 12:6-11).
Umat Allah dalam Perjanjian
Baru tidak seharusnya tetap tinggal dalam perayaan Paskah Perjanjian Lama,
tetapi kita perlu memandang kepada realitas Paskah yaitu Yesus Kristus sendiri.
Kita pun perlu terus merebut kesempatan untuk mengingat diri Tuhan sebagai
Paskah yang sejati bersama-sama dengan kaum beriman setiap minggu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 49
No comments:
Post a Comment