Hitstat

07 August 2019

Lukas - Minggu 26 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 22:24-46
Doa baca: “Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Luk. 22:32)


Kerendahan Hati


Pertengkaran murid-murid mengenai siapa yang terbesar di antara mereka dalam Lukas 22:24 menunjukkan bahwa murid-murid tidak memiliki hati atau telinga untuk memperhatikan apa yang sedang Tuhan katakan. Sewaktu ManusiaPenyelamat membicarakan tubuh dan darah-Nya, mereka membincangkan siapakah di antara mereka yang terbesar. Karena hal ini, di antara mereka timbul pertengkaran. Dalam ayat 28 Tuhan berkata, “Kamulah yang tetap, tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.” Di sini Tuhan mengarahkan murid-muridNya untuk tidak memikirkan tentang takhta tetapi untuk memikirkan pencobaan yang akan dialami Tuhan. Tuhan akan disalibkan dan murid-murid perlu melupakan tentang kebesaran dan mengingat bahwa mereka sekarang bersama-sama dengan Tuhan dalam pencobaan, dan penderitaan Tuhan.

Dalam ayat 29-30 Tuhan melanjutkan, “Aku menganugerahkan kerajaan kepada kamu, sama seperti Bapa-Ku menganugerahkannya kepadaKu, supaya kelak kamu makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” Meja di sini adalah hari raya dalam perumpamaan di Matius 22:1-4 dan pesta pernikahan dalam Wahyu 19:9 bagi orang-orang kudus yang menang. Tuhan ingin agar murid-murid tidak memperhatikan takhta atau menjadi yang terbesar, melainkan memperhatikan kerajaan, yaitu yobel. Makan dan minum di meja Tuhan dalam kerajaan-Nya itu akan terjadi pada zaman yang akan datang. Itulah baru waktunya murid-murid memikirkan tentang takhta.

Hari ini, untuk menikmati yobel secara penuh kita perlu merendahkan diri dan menerima penderitaan dan pencobaan yang Tuhan izinkan kita alami pada zaman ini. Kita perlu menyadari bahwa pengharapan kita yang sejati adalah pada zaman yang akan datang, kita akan satu meja bersama Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 50

No comments: