Pembacaan Alkitab: Luk. 22:24-46
Doa baca:
“Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau,
supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu.” (Luk. 22:32)
Kerendahan
Hati
Pertengkaran murid-murid mengenai siapa yang terbesar
di antara mereka dalam Lukas 22:24 menunjukkan bahwa murid-murid tidak memiliki
hati atau telinga untuk memperhatikan apa yang sedang Tuhan katakan. Sewaktu
ManusiaPenyelamat membicarakan tubuh dan darah-Nya, mereka membincangkan
siapakah di antara mereka yang terbesar. Karena hal ini, di antara mereka
timbul pertengkaran. Dalam ayat 28 Tuhan berkata, “Kamulah yang tetap,
tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.” Di
sini Tuhan mengarahkan murid-muridNya untuk tidak memikirkan tentang takhta
tetapi untuk memikirkan pencobaan yang akan dialami Tuhan. Tuhan akan
disalibkan dan murid-murid perlu melupakan tentang kebesaran dan mengingat
bahwa mereka sekarang bersama-sama dengan Tuhan dalam pencobaan, dan
penderitaan Tuhan.
Dalam ayat 29-30 Tuhan melanjutkan, “Aku
menganugerahkan kerajaan kepada kamu, sama seperti Bapa-Ku menganugerahkannya
kepadaKu, supaya kelak kamu makan dan minum semeja dengan Aku di dalam
Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas
suku Israel.” Meja di sini adalah hari raya dalam perumpamaan di Matius
22:1-4 dan pesta pernikahan dalam Wahyu 19:9 bagi orang-orang kudus yang
menang. Tuhan ingin agar murid-murid tidak memperhatikan takhta atau menjadi
yang terbesar, melainkan memperhatikan kerajaan, yaitu yobel. Makan dan minum
di meja Tuhan dalam kerajaan-Nya itu akan terjadi pada zaman yang akan datang.
Itulah baru waktunya murid-murid memikirkan tentang takhta.
Hari ini, untuk menikmati yobel secara penuh kita
perlu merendahkan diri dan menerima penderitaan dan pencobaan yang Tuhan
izinkan kita alami pada zaman ini. Kita perlu menyadari bahwa pengharapan kita
yang sejati adalah pada zaman yang akan datang, kita akan satu meja bersama
Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 50
No comments:
Post a Comment