Hitstat

12 August 2019

Lukas - Minggu 27 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 23:26-43
Doa baca: “Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Tetapi pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya, 'Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.'” (Luk. 23:35)


Menderita Penganiayaan dari Manusia


Sepanjang 19 abad terakhir ini, banyak orang telah mempelajari kematian Tuhan. Untuk tujuan apakah Tuhan Yesus mati, dan siapakah yang sebenarnya mematikan Dia? Dengan kata lain, mengapa Dia mati, dan siapakah yang membunuh Dia? Orang-orang Kristen yang sejati dan setia, orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus, mungkin saja tidak memiliki satu pengenalan yang penuh terhadap tujuan kematian-Nya dan tentang siapa yang membunuh-Nya. Ada orang yang mungkin mengatakan bahwa Allah yang membunuh-Nya, atau mungkin mengatakan bahwa Tuhan dibunuh oleh agama dan politik, atau Dia dibunuh oleh dosa kita. Kita perlu datang kepada catatan yang murni dan akurat dari Kitab Suci, khususnya catatan dalam Injl Lukas.

Dalam Lukas 23:26-43, di atas salib, Manusia-Penyelamat menderita penganiayaan dari manusia. Dia dihina dan dicemooh oleh para pemimpin Yahudi dan prajurit-prajurit Romawi. Tuhan Yesus disalibkan pada jam sembilan pagi dan tetap di atas salib sampai jam tiga sore. Ini berarti Dia di atas salib selama enam jam. Enam jam ini dapat dibagi menjadi dua kelompok; tiga jam pertama, dari jam sembilan sampai jam dua belas siang, dan yang kedua dari jam dua belas siang sampai jam tiga sore. Selama tiga jam pertama, Manusia-Penyelamat menderita penganiayaan dari manusia. Para agamawan mencemooh Dia, para prajurit Romawi menghina Dia, bahkan “seorang penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya, 'Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!'” (23:39). Selama tiga jam pertama, Tuhan menderita penganiayaan sebagai seorang martir. Jika kita mengingat apa yang Tuhan sudah kerjakan di atas kayu salib, maka sepatutnyalah kita mengasihi Dia dengan seluruh diri kita dan melayani Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 52

No comments: