Hitstat

06 August 2019

Lukas - Minggu 26 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 22:21-23
Doa baca: “Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini. Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!” (Luk. 22:21-22)


Kematian dan Kebangkitan


Dengan mendirikan perjamuan malam-Nya, Manusia-Penyelamat kembali menekankan kematian dan kebangkitan-Nya. Melaluinya, Dia mengakhiri, mengubur, menebus dan menunaskan murid-murid-Nya, sehingga membuat mereka menjadi satu dengan diri-Nya sendiri sebagai TubuhNya, dan dibawa ke dalam kenikmatan terhadap Allah Tritunggal dan semua hal yang dilakukan-Nya.

Menjadi satu dengan Tuhan sebagai Tubuh adalah perihal hayat, dan menikmati Allah Tritunggal adalah perihal berkat. Di meja Tuhan terdapat roti yang menyatakan Tubuh dalam hayat, dan cawan yang menyatakan berkat dari Allah Tritunggal. Di sini kita bebas dari belenggu, dan kita berada dalam kenikmatan terhadap Allah Tritunggal. Inilah makna meja Tuhan sebagai satu tanda dari yobel.

Dalam Lukas 22:21-23 Tuhan menunjukkan bahwa salah seorang dari murid-murid, yaitu Yudas, akan mengkhianati Dia. Setelah disingkapkan, Yudas pergi sebelum perjamuan malam ManusiaPenyelamat (Mat. 26:20-26). Ia tidak mendapat bagian dalam tubuh dan darah Manusia-Penyelamat, karena ia bukanlah orang beriman yang sejati di dalam-Nya melainkan anak binasa (Yoh. 17:12), bahkan dianggap oleh Manusia-Penyelamat sebagai Iblis (Yoh. 6:70-71). Tuhan tahu bahwa waktu-Nya sudah dekat bagi-Nya untuk disalibkan. Karena itu Dia menyingkapkan Yudas untuk mempercepat waktu agar Ia segera diserahkan kepada para penentang-Nya. Tuhan dapat memakai Yudas dalam mencapai tujuan-Nya tetapi dengan cara yang tidak mulia. Kita sebagai umat tebusan Allah harus dipakai Allah dengan cara yang mulia. Yudas melewatkan perjamuan Tuhan, tetapi kita tidak boleh melewatkannya. Kita perlu terus bersama-sama dengan kaum beriman mengingat tubuh dan darah Tuhan, sehingga kita semakin bersatu dengan kematian dan kebangkitan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 50

No comments: