Hitstat

17 August 2019

Lukas - Minggu 27 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 23:50-56
Doa baca: “Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar.“ (Luk. 23:50)

Melayani dengan Setia dan Bagian dalam Kerajaan


Setelah Tuhan menggenapkan kematian-Nya yang almuhit, suasana penderitaan-Nya segera berubah menjadi suasana yang terhormat. Dia dikubur oleh Yusuf dari Arimatea, seorang yang kaya dengan kedudukan yang tinggi (Mat. 27:57). Yusuf mengambil tubuh Yesus dan “mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat” (Luk. 23:53). Di tempat orang yang terhormat dengan standar yang tinggi Tuhan beristirahat pada hari Sabat, menunggu saat kebangkitan dari antara orang mati.

Manusia-Penyelamat dikubur dengan dibungkus kain lenan serta dibubuhi campuran minyak mur dan rempah-rempah (Yoh. 19:39-40). Dia dihina di kayu salib, tetapi Dia dihormati dalam penguburan-Nya. Tuhan Yesus dikuburkan dengan cara yang sangat mulia. Ketika Tuhan Yesus dikubur, Dia dikubur dengan standar Yang almuhit. Jika kita mengenal kebenaran dalam Kitab Suci, kita akan mengenal bahwa kita disalib bersama Tuhan Yesus, kemudian kita juga dikuburkan bersama Dia. Ini menunjukkan bahwa kita telah diakhiri; kita telah sepenuhnya dibawa kepada suatu pengakhiran. Sebagai orang-orang yang telah jatuh, dalam daging, dan milik ciptaan lama, kita telah disalib dan dikubur. Di dalam kubur-Nya, semua masalah telah berlalu, karena sifat dosa, perbuatan dosa, daging, manusia lama, Iblis, dunia, ciptaan, dan semua ketentuan telah ditanggulangi. Setelah mengalami kematian yang demikian almuhit, Tuhan dikuburkan dengan penuh damai sejahtera dan terhormat.

Kita perlu ingat bahwa kita telah disalibkan bersama Kristus. Terhadap hal ini, kita mungkin masih meronta-ronta. Tetapi begitu kita nampak bahwa kita juga telah dikuburkan bersama dengan Kristus, maka tidak ada lagi perontaan. Penguburan menghasilkan keadaan damai yang penuh sejahtera. Karena kita telah dikuburkan bersama Kristus, maka kita harus hanya tinggal dalam perhentian.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 53

No comments: