Hitstat

30 August 2019

Lukas - Minggu 29 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 10:25-37; 7:36-50; 23:39-43
Doa baca: “Jawab orang itu, 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.'” (Luk. 10:27)


Kasih Manusia-Allah yang Menyelamatkan Kita


Dalam kehidupan Manusia-Penyelamat kita nampak satu kasih yang adalah kasih ManusiaAllah, yaitu kasih dari Dia yang menempuh kehidupan insani yang dipenuhi dengan hayat ilahi. Ka sus-ka sus tertentu dalam Injil Lukas menggambarkan fakta bahwa kasih ManusiaPenyelamat adalah kasih yang di dalamnya atribut kasih ilahi diekspresikan dalam kebajikan kasih insani. Kita nampak kasih ini dalam kasus orang Samaria yang murah hati (Luk. 10:25-37), dalam kasus perempuan berdosa di rumah Simon orang Farisi (7:36-50), dan dalam kasus penyamun di atas salib yang meminta Tuhan Yesus untuk mengingat dia (23:39-43).

Dalam setiap kasus itu Tuhan Yesus menggunakan kasih insani yang sejati. Namun, kasih-Nya ini bukan hanya insani, tetapi juga kasih insani yang dipenuhi dengan kasih ilahi dan juga diperkuat, ditinggikan, dan diperkaya oleh kasih ilahi. Kasih yang ajaib ini adalah satu pembauran dari kasih ilahi dengan kasih insani. Kasih ini adalah kehidupan Manusia-Penyelamat, kehidupan manusia-Allah. Kehidupan semacam inilah yang melayakkan Tuhan Yesus untuk menjadi Manusia-Penyelamat kita. Dia menyelamatkan orang-orang dosa dengan kehidupan insani-ilahi yang demikian.

Jika kita memahami hal ini, kita akan sadar bahwa kasih yang ilahi saja tidak dapat menyelamatkan kita. Tentu, kasih insani saja juga tidak dapat menyelamatkan kita. Kasih yang menyelamatkan kita haruslah satu susunan dari kasih insani dan kasih ilahi. Pembauran dua kasih ini adalah kasih yang menyelamatkan. Sebagai orangorang Kristen yang mengikuti Tuhan Yesus dengan tulus, kita perlu mengenal Dia agar kita dapat mengapresiasi kasih dan kehidupan-Nya yang membuat Dia layak untuk menyelamatkan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 57

No comments: