Hitstat

10 March 2014

Filipi - Minggu 29 Senin



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:5, 11-13


Dalam 4:5 Paulus berkata, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Walaupun kita mengenal istilah kebaikan hati, tetapi kita sulit menafsirkannya dengan tepat. Banyak yang akan mengatakan bahwa kebaikan hati ialah sabar hati. Namun, istilah ini dipakai pada akhir sebuah kitab yang menekankan pengalaman atas Kristus. Kitab Filipi terutama bukan membicarakan moralitas, perilaku, karakter, atau etika. Pokok Surat Kiriman ini ialah pengalaman atas Kristus. Keseluruhan dari keempat pasal kitab ini berkaitan dengan pengalaman atas Kristus.

Ketika kita membaca beberapa ayat pertama dalam pasal 4, kita mungkin tidak terkesan bahwa ayat-ayat ini tetap berjudul pengalaman atas Kristus. Tetapi dikatakan dalam ayat 13, “Segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” “Segala hal” tentunya mencakup kebaikan hati yang disebut dalam ayat 5. Paulus menganjuri kaum saleh untuk berbaik hati. Ia sendiri tentu menempuh kehidupan yang berbaik hati. Jika tidak, ia akan menjadi orang yang munafik dalam menasihati yang lain supaya kebaikan hati mereka diketahui, sedangkan dia sendiri tidak menyatakan kebaikan hati. Perkataan Paulus dalam 4:5 pasti berdasar pada kehidupan, pengalaman, dan prakteknya sendiri. Jadi, kebaikan hati pasti adalah satu pengalaman atas Kristus. Selain itu, fakta bahwa Paulus mengatakan segala hal dapat ditanggungnya di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadanya menunjukkan bahwa kebaikan hati tidak lain adalah Kristus sendiri.

Ketika Paulus mengatakan bahwa kita harus membuat orang lain mengetahui kebaikan hati kita, ia mengacu kepada kepenuhan dari kebaikan hati kita. Suatu kebaikan hati yang dapat diketahui semua orang bukanlah kebaikan hati yang terbatas atau sebagian, melainkan kebaikan hati yang penuh.

Kebaikan hati berkaitan dengan ekspresi Kristus. Hal ini menjadi lebih jelas ketika kita memperhatikan Filipi 4:5 dalam konteks keseluruhan Kitab Filipi. Dalam Filipi 1:20-21 Paulus membicarakan tentang memperbesar Kristus dan memperhidupkan Dia. Agar kebaikan hati kita diketahui kepada semua orang, tentu saja harus meliputi memperhidupkan Kristus dan memperbesar Dia. Ini berarti kebaikan hati kita haruslah merupakan Kristus yang kita perhidupkan dan kita perbesar. Seharusnya kita tidak memisahkan keempat pasal tersebut dengan pasal yang lainnya dalam Kitab Filipi. Dalam pasal 1 Paulus membicarakan mengenai memperbesar Kristus dan kemudian di akhir kitab ini membicarakan mengenai diketahuinya kebaikan hati kita. Kebaikan hati yang kita nyatakan haruslah Kristus yang kita perbesar.

Dalam pasal 2 Paulus mengemukakan Kristus sebagai teladan kita yang unik. Tidak diragukan lagi bahwa kebaikan hati pasti berkaitan dengan Kristus sebagai teladan kita. Ini berarti kebaikan hati harus mencakup pengalaman dan ekspresi Kristus sebagai teladan yang diwahyukan dalam pasal 2.

Sebagaimana telah kita jelaskan, dalam pasal 3 kita memiliki Kristus sebagai tujuan kita. Kita harus mengejar tujuan ini bersama-sama Paulus. Kristus yang kita tuntut sebagai tujuan haruslah mencakup kebaikan hati itu sendiri. Kalau tidak, bagaimana mungkin Paulus dapat mendorong kita untuk menuntut Kristus yang ada dalam pasal 3 dan kemudian dalam pasal 4:5 menyuruh kita untuk memperlihatkan sesuatu selain Kristus kepada semua orang. Itu tidaklah masuk akal. Paulus sangat konsisten, apa yang dia suruh kita nyatakan dalam Filipi 4:5 adalah tujuan yang dia anjurkan kita tuntut dalam Filipi 3. Karena Paulus mendorong kita untuk menuntut Kristus, dalam Filipi 4:5 dia tentu tidak menyuruh kita untuk memperlihatkan sesuatu yang lain kepada semua orang selain Kristus sendiri. Paulus mengulas begitu banyak mengenai Kristus dalam ketiga pasal yang pertama dari kitab itu, maka apa yang dia bicarakan dalam pasal 4 pastilah berkaitan dengan Kristus. Sebab itu, kita yakin bahwa kebaikan hati yang ada dalam Filipi 4:5 adalah Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 57

No comments: