Hitstat

24 March 2014

Filipi - Minggu 31 Senin



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:4-7


Kita telah berulang-ulang menunjukkan bahwa pokok Kitab Filipi ialah pengalaman akan Kristus. Dalam ketiga pasal pertama dari Surat Kiriman ini, standar penulisan Paulus sangat tinggi. Tetapi, dalam pasal 4, yaitu bagian kesimpulan kitab ini, seolah-olah Paulus turun ke tingkat yang lebih rendah untuk menekankan kebaikan hati dan kekhawatiran.

Lebih dari lima puluh tahun yang lalu, Filipi 4 membingungkan saya. Saya sangat mengapresiasi perkataan-perkataan Paulus dalam ketiga pasal pertama Kitab Filipi. Dalam pasal 1 kita nampak bahwa kita harus memperbesar Kristus dengan memperhidupkan Kristus; dalam pasal 2, kita harus menerima Kristus sebagai teladan kristiani; dan dalam pasal 3, Kristus jauh melampaui semua perkara-perkara agama dan kebudayaan, dan kita harus menganggap segala sesuatu rugi demi menuntut Dia dan mendapatkan Dia. Kemudian, dalam pasal 4, Paulus tiba-tiba membicarakan masalah kebaikan hati dan kekhawatiran. Saya memahami bahwa kebaikan hati merupakan suatu kebajikan, tetapi dalam opini saya perkataan Paulus tentang kebaikan hati tidak dapat dibandingkan dengan apa yang telah ia tulis dalam ketiga pasal sebelumnya. Selain itu, saya juga tidak paham dengan fakta bahwa Paulus menekankan masalah kekhawatiran. Tetapi, dalam tahun-tahun terakhir ini terang atas masalah kebaikan hati lawan kekhawatiran menjadi semakin jelas. Sekarang saya mempunyai apresiasi yang dalam atas perkataan Paulus tentang “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang” (ayat 5) dan “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga” (ayat 6).

Kekhawatiran merupakan gambaran totalitas kehidupan alamiah manusia. Dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam, kehidupan insani yang umum dipenuhi oleh kekhawatiran. Setiap manusia yang normal memiliki kekhawatiran. Bila pikiran Anda semakin serius, Anda akan semakin penuh dengan kekhawatiran. Kalau Anda seorang yang berpikir panjang dan berhati-hati, Anda akan memiliki sangat banyak kekhawatiran. Orang-orang yang peka lebih-lebih diganggu oleh kekhawatiran. Orang-orang yang otaknya tumpul atau tidak peka mungkin tidak banyak kekhawatiran, tetapi mereka yang peka sering banyak kekhawatiran.

Sebagaimana kekhawatiran merupakan totalitas kehidupan insani yang umum, maka kebaikan hati adalah totalitas kehidupan kristiani yang tepat. Karena itu, kekhawatiran dan kebaikan hati mewakili dua jenis kehidupan. Di antara umat manusia hanya ada dua jenis kehidupan: kehidupan manusia dan kehidupan kristiani. Kehidupan manusia adalah kehidupan kekhawatiran, sedangkan kehidupan kristiani adalah kehidupan kebaikan hati. Jika kita melihat perbedaan ini, kita akan paham bahwa penekanan Paulus atas kebaikan hati dan kekhawatiran dalam Filipi 4 adalah suatu hal yang sangat penting. Ia menekankan kebaikan hati dan kekhawatiran sebab keduanya mewakili dua jenis kehidupan yang berbeda. Setiap manusia diliputi kekhawatiran. Tetapi, jika kita adalah orang Kristen yang sesuai dengan standar ilahi, kita akan memiliki kehidupan yang penuh kebaikan hati namun tanpa kekhawatiran. Butir pertama yang ingin saya tekankan dalam berita ini ialah, kebaikan hati dan kekhawatiran mewakili dua macam kehidupan.

Kedua, kebaikan hati berasal dari Allah, dan kekhawatiran berasal dari Iblis. Ini berarti kebaikan hati dan kekhawatiran mewakili dua sumber yang berbeda — Allah dan Iblis.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 61

No comments: