Hitstat

26 March 2014

Filipi - Minggu 31 Rabu



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:4-7


Jika kita memiliki kebaikan hati, kita tidak akan memiliki kekhawatiran. Tetapi, jika kita memiliki kekhawatiran, kita tidak akan memiliki kebaikan hati. Sebagaimana Allah dengan Iblis tidak dapat berdiri bersama-sama, maka kebaikan hati dan kekhawatiran juga tidak dapat hidup berdampingan. Begitu kebaikan hati datang, kekhawatiran harus pergi. Tetapi jika kekhawatiran beserta dengan kita, kita akan sama sekali kekurangan kebaikan hati. Tidak ada seorang pun yang baik hati yang dapat merasa khawatir. Tetapi jika Anda bukan seorang yang baik hati, Anda akan selalu khawatir dan penuh dengan kecemasan.

Dari pengalaman (bukan dari doktrin) kita telah mengerti bahwa bila kita berbaik hati sepenuhnya, semua kekhawatiran akan lenyap. Jika demi belas kasihan dan anugerah Allah kita berbaik hati terhadap setiap orang, benda, dan masalah, kita akan tidak khawatir dalam hal apa pun. Demi belas kasihan dan anugerah Allah, kita perlu berbaik hati terhadap semua orang, benda, dan masalah. Kalau kita berbaik hati sedemikian, kita tidak akan dipersulit oleh kekhawatiran.

Kita telah nampak bahwa kebaikan hati sebenarnya adalah Kristus sendiri yang kita perhidupkan. Kristus dalam Filipi 1, 2, dan 3 adalah kebaikan hati yang Paulus katakan dalam 4:5. Karena itu, memperlihatkan kebaikan hati kita diketahui semua orang berarti Kristus kita diketahui semua orang. Kebaikan hati sebenarnya adalah memperbesar Kristus. Dalam 1:20 Paulus berkata bahwa Kristus akan diperbesar di dalam dirinya, tetapi dalam 4:5 ia menyuruh agar kebaikan hati kita diketahui semua orang. Bila kita menggabungkan ayat-ayat ini, kita akan nampak bahwa perkataan Kristus diperbesar berarti membuat kebaikan hati kita diketahui semua orang. Karena itu, dalam pengalaman kita, kebaikan hati adalah Kristus sendiri.

Jika kita memperhidupkan Kristus sebagai kebaikan hati kita, mustahillah kita khawatir. Kekhawatiran adalah suatu hal yang mustahil terjadi bagi orang-orang yang memiliki Kristus sebagai kebaikan hati mereka. Tahukah Anda mengapa kita bisa khawatir atau cemas? Sebab kita tidak memperhidupkan Kristus. Perkataan “memperhidupkan Kristus” mungkin menjadi suatu istilah yang doktrinal belaka, suatu ungkapan belaka, bukan kehidupan kita yang riil dan praktis. Tetapi, bila kita dari hari ke hari memperhidupkan Kristus, kekhawatiran tidak akan mempunyai kedudukan di dalam kita.

Saya ulangi, berbaik hati berarti memperhidupkan Kristus. Dalam kehidupan yang sedemikian, kehidupan yang berbaik hati terhadap setiap perkara oleh anugerah Allah, tidak ada peluang bagi kekhawatiran. Bila kita memperbesar Kristus melalui memperhidupkan Dia, kekhawatiran tidak mempunyai jalan untuk menjamah kita. Kemudian, karena kita memperhidupkan Kristus sebagai kebaikan hati kita, kita tidak akan khawatir tentang apa pun juga.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 61

No comments: