Hitstat

11 March 2016

1 Petrus - Minggu 1 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:3-4
Doa baca: 2 Ptr. 1:4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.


Paulus sering menggunakan ungkapan "anugerah dan damai sejahtera menyertai kamu". Namun, Petrus dua kali berbicara mengenai anugerah dan damai makin melimpah (1 Ptr. 1:2; 2 Ptr. 1:2). Petrus tidak hanya mendambakan anugerah beserta dengan kaum saleh, juga mendambakan anugerah itu makin melimpah atas mereka. Penggunaan kata "berlimpah" oleh Petrus sekali lagi menunjukkan kekhususannya. Dalam hal ini, Paulus bahkan tidak sekhusus Petrus, karena dalam Surat-surat Kirimannya, dia tidak pernah berbicara tentang anugerah dan damai semakin melimpah. Ungkapan "makin melimpah" di sini menunjukkan bahwa telah ada sesuatu, dan kita tidak perlu menambahkan hal yang sama, kita hanya perlu melipatgandakan apa yang telah kita miliki. Ini berarti kita memerlukan pelipatgandaan anugerah yang telah kita miliki. Kita tidak memerlukan anugerah yang lain. Apa yang kita perlukan adalah melipatgandakan anugerah yang telah kita miliki.

Berdasarkan pemikiran anugerah yang dilipatgandakan, Petrus melanjutkan pembicaraannya dalam 4:10 tentang berbagai anugerah, "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengelola yang baik dari (berbagai) anugerah Allah." Kita semua seharusnya menjadi pelayan yang baik dari apa yang Petrus sebut berbagai anugerah, anugerah dalam berbagai aspek dan berbagai kategori. Petrus menyebutkan anugerah lagi dalam 1 Petrus 5:10, di mana ia berbicara tentang Allah, sumber segala anugerah. Karena itu, dalam Surat 1 Petrus kita memiliki empat ungkapan yang unik mengenai anugerah: anugerah hayat, anugerah yang makin melimpah, berbagai anugerah, dan segala anugerah. Anugerah hayat sedang dilipatgandakan di dalam kita, kemudian menjadi berbagai anugerah, akhirnya menjadi segala anugerah. Hasilnya, kita tidak hanya mempunyai anugerah dari satu arah, tetapi dari banyak arah. Sebagai contoh, dari langit dan dari bumi, dari suami atau istri, dan dari anak-anak kita. Lebih banyak anak yang kita miliki, lebih banyak aspek anugerah yang akan kita alami. Jika Anda memiliki empat orang anak, Anda akan menikmati anugerah dalam empat aspek. Tetapi jika Anda memiliki lebih banyak anak, Anda akan menikmati lebih banyak aspek anugerah. Dalam cara yang sama, jika seorang saudara tidak menikah, dia akan kekurangan aspek yang khusus dari anugerah. Seorang saudara yang sudah menikah akan mengalami anugerah dalam aspek yang khusus. Selain itu, jika istri seorang saudara secara alamiah sangat baik, dia mungkin akan kekurangan aspek yang kaya dari anugerah. Tetapi jika istrinya menyulitkan dan bahkan agak keras kepala, dia akan memiliki kesempatan untuk menikmati aspek yang sangat khusus dan kaya dari anugerah. Anugerah itu berbeda-beda menurut situasi dan lingkungan kita. Sebagai contoh, anugerah akan berbeda menurut macam istri yang Anda miliki, apakah dia secara alamiah taat atau menyulitkan. Jika istri Anda baik, Anda tidak akan memiliki anugerah sebanyak jika istri Anda menyulitkan Anda. Sama halnya, jika Anda tidak mempunyai anak, Anda tidak akan menikmati aspek anugerah yang berkaitan dengan anak-anak. Oh, kita semua perlu mengenal berbagai anugerah!

Menurut 2 Petrus 1:4, Allah telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan sangat besar, sehingga melaluinya kita boleh mengambil bagian dalam sifat (kodrat) Allah. Kita adalah orang-orang yang mengambil bagian dalam sifat Allah. Sering kali ketika saya mengingat hal ini, saya lupa diri karena sukacita. Betapa ajaibnya, kita dapat berbagian dalam sifat Allah! Sadarkah Anda bahwa Anda adalah orang yang mengambil bagian dalam sifat Allah? Kita, manusia, sungguh-sungguh dapat mengambil bagian dalam sifat Allah. Ini berarti, sebagai orang beriman dalam Kristus, kita tidak hanya memiliki sifat Allah, tetapi kita sekarang berbagian dalam, menikmati, berpartisipasi dalam sifat ilahi. Jika Paulus membaca ungkapan-ungkapan yang demikian, dia akan mengatakan, "Saudara Petrus, dalam hal ini, tulisanmu melampaui tulisanku."


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 1

No comments: