Hitstat

05 March 2016

Yakobus - Minggu 7 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Yak. 1:5; 2:9-10; 4:4-5
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit -- maka hal itu akan diberikan kepadanya.
2:9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata bahwa kamu melakukan pelanggaran.
2:10 Sebab siapa saja yang menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian saja, ia bersalah terhadap seluruhnya.
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi, siapa saja yang hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
4:5 Janganlah kamu menyangka bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata, "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”


Dalam suratnya Yakobus menekankan pentingnya hikmat. Dalam 1:5 ia berkata, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, ‑ yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit‑bangkit ‑, maka hal itu akan diberikan kepadanya." Yakobus menyadari bahwa hikmat Allah diperlukan untuk praktek kristiani yang sempurna. Dalam 3:13 Yakobus berkata mengenai hikmat yang lahir dari kelemahlembutan: "Siapa di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah dengan cara hidup yang baik ia menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan." Menurut konteks pasal 3, hikmat yang lahir dari kelemahlembutan di sini tentu mengacu kepada pembatasan dalam berkata‑kata. Dalam 3:17 Yakobus meneruskan percakapannya mengenai hikmat yang dari atas, katanya, "Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama‑tama murni, selanjutnya suka damai, lembut, penurut, penuh belas kasihan dan buah‑buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik." Hikmat ini mencakup kelemahlembutan dalam ayat 13 dan kebajikan insani yang disinggung dalam ayat 17. Semuanya adalah ciri praktek kristiani yang sempurna menurut visi Yakobus.

Jenis hikmat yang dibicarakan Yakobus adalah hikmat untuk perilaku manusia. Hikmat ini berbau Perjanjian Lama, dan sedikit pun tidak ada sangkut‑pautnya dengan hikmat dalam Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Baru, hikmat Allah adalah perkara memperhidupkan Kristus, dengan Kristus sebagai segala sesuatu. Dalam 1 Korintus 1:30 Paulus berkata bahwa dalam Allah, Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Di samping itu, hikmat Perjanjian Baru yang dari Allah bukanlah untuk pembentukan karakter kita atau kesempurnaan kristiani, melainkan untuk pembangunan gereja, Tubuh Kristus. Jika Anda membaca 1 Korintus 1 dan 2, Efesus 1 dan 3, dan Kolose 2, Anda akan melihat betapa besarnya perbedaan yang ada di antara kedua jenis hikmat ini ‑ hikmat Perjanjian Lama untuk perilaku manusia dan hikmat Perjanjian Baru untuk memiliki Kristus sebagai segala sesuatu sehingga gereja bisa terbangun.

Dalam 4:4‑5 Yakobus berkata, "Hai kamu, orang‑orang yang tidak setia (berzina)! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi, siapa saja yang hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata, ‘Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini‑Nya dengan cemburu!’" Ini merupakan satu‑satunya kalimat Yakobus yang menyebutkan Roh Allah yang berhuni, namun dari segi negatifnya, yaitu mengenai mengakhiri persahabatan dengan dunia, bukan secara positif, mengenai memperhidupkan Kristus untuk pembangunan Tubuh Kristus. Karena itu, Yakobus tidak mengatakan perihal Roh yang berhuni, melainkan membicarakan Roh itu yang berkaitan dengan menanggulangi dunia.

Mengenai Roh itu, ada perbedaan yang besar antara Surat Yakobus dengan Surat‑surat Kiriman Paulus. Paulus membicarakan banyak tentang Roh yang berhuni. Sebagai contoh, dalam Roma 8, Roh yang berhuni menyebabkan kita mempunyai hayat dalam roh kita, dalam pikiran kita, dan bahkan pada akhirnya dalam tubuh fana kita. Dengan jalan ini, Roh yang berhuni menyebabkan ketiga bagian diri kita benar‑benar dijenuhi dengan hayat ilahi. Sudah tentu, dalam Galatia 5 Paulus juga membicarakan tentang pertentangan antara Roh itu melawan daging: "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging" (ayat 17). Di tempat lain di Kitab Galatia Paulus mengatakan tentang Roh Anak: "Karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak‑Nya ke dalam hati kita, yang berseru, Ya Abba, ya Bapa!" (4:6). Kita telah menerima Roh Anak sehingga Kristus bisa terbentuk di dalam kita (Gal. 4:19). Kristus terbentuk di dalam kita, betapa besarnya perkara ini! Karena itu, Roh Anak tidak hanya membuat kita dapat mengalahkan daging dan menanggulangi dunia, tetapi membuat Kristus terbentuk di dalam kita. Di sini kita nampak penekanan yang positif mengenai Roh itu yang tidak terdapat dalam Kitab Yakobus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 13

No comments: