Hitstat

10 March 2016

1 Petrus - Minggu 1 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:18-19, 23
Doa baca: 1 Ptr. 1:19
Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.


Paulus menulis empat belas Surat Kiriman, tetapi Petrus hanya menulis dua surat, yang keseluruhannya berisi delapan pasal. Meskipun tulisan Petrus singkat, dia menggunakan istilah-istilah khusus yang tidak terdapat dalam tulisan-tulisan Paulus. Sebagai contoh, Petrus berbicara tentang darah Kristus yang mahal (1 Ptr. 1:19). Meskipun Paulus berbicara mengenai darah Kristus, dia tidak menggunakan ungkapan yang khusus ini, darah yang mahal.

Petrus tidak memiliki pengertian rohani terhadap hal-hal yang telah dia lihat. Dia kekurangan pemahaman yang tepat akan hal-hal itu dalam hayat. Itulah sebabnya dalam berita-berita yang disampaikan dalam Yohanes 14, 15, dan 16, Tuhan Yesus berbicara mengenai Roh realitas: "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran (realitas), Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang" (Yoh. 16:12-13).

Roh realitas memang datang pada hari kebangkitan Kristus, dan Petrus mungkin orang pertama yang diinfus dengan Roh ini. Hal ini menerangkan mengapa Petrus dalam Kisah Para Rasul 1 begitu berbeda dari Petrus yang ada dalam kitab Injil. Dalam kitab Injil, Petrus sering berbicara dengan cara yang tidak masuk akal. Namun dalam Kisah Para Rasul 1, Petrus tidak berbicara seperti itu. Malahan, ketika dia berdiri berbicara, dia bening, seperti kristal. Petrus menjadi bening karena Roh realitas telah masuk ke dalamnya. Roh yang ajaib ini, yang telah diinfuskan ke dalam Petrus, mengingatkan dia akan semua hal yang telah dia lihat dan dengar. Hal ini dapat dibuktikan oleh tulisan-tulisan Petrus sendiri. Sebagai contoh, dalam 2 Petrus 1:16-18 dia menyebutkan waktu dia, Yakobus, dan Yohanes bersama-sama dengan Tuhan Yesus di Gunung Pengubahan. Hal ini menunjukkan bahwa Roh realitas telah mengingatkan dia akan peristiwa itu dan telah menunjukkan kepadanya makna peristiwa itu.

Melalui Roh realitas, sesuatu yang solid, unggul, kaya, dan kuat telah dibangun ke dalam setiap sel dari apa adanya Petrus. Karena itu, ketika dia berbicara mengenai darah Tuhan, dia menambahkan kata "mahal". Kata sifat ini menjamah perasaan kita. Ketika dia mengutarakan perkataan ini, Petrus pasti telah memiliki perasaan yang khusus mengenai kemustikaan darah Kristus (1:18-19). Tidak percayakah kalian bahwa Petrus mengungkapkan perasaan yang khusus ketika dia mengutarakan perkataan-perkataan ini? Dalam ayat 23 juga Petrus berbicara tentang benih yang tidak fana dan firman yang hidup dan yang tinggal (berhuni). Dalam 1:4 dia menguraikan warisan kita yang "tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tidak dapat layu." Maka, dalam ayat-ayat ini, sebagai ilustrasi kebiasaan Petrus dalam menggunakan kata sifat, kita memiliki kata mahal, tidak fana, hidup, berhuni, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu. Hal ini menunjukkan bahwa dalam ciri-ciri khusus ini Petrus lebih kuat, lebih tinggi, dan lebih kaya daripada Paulus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 1

1 comment:

Anonymous said...

AMEN, HALELUYA