Hitstat

26 March 2016

1 Petrus - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:6
Doa baca: 1 Petrus 1:6
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.


Pada bagian ini saya akan lebih lanjut membicarakan pengudusan Roh itu. Pengudusan Roh itu beraspek dua: pengudusan Roh itu sebelum pembenaran, aspek pertama; dan pengudusan Roh itu setelah pembenaran, aspek kedua. Aspek kedua dari pengudusan Roh itu memiliki dua sisi -- sisi posisi dan sisi watak (sifat). Setelah Allah membenarkan kita dan melahirkan kita kembali, Roh yang menguduskan itu segera melanjutkan pekerjaan pemisahan-Nya pada diri kita dan di dalam kita. Pertama, Roh yang menguduskan itu memisahkan kita secara posisi dari hal-hal yang umum dan duniawi. Pengudusan posisi ini obyektif. Secara bersamaan, Roh yang menguduskan itu mulai menguduskan watak kita. Ini berarti Roh itu menguduskan sifat kita. Ini adalah sisi subyektif dari pekerjaan pengudusan Roh Kudus. Pengudusan subyektif adalah pekerjaan pengubahan. Pengudusan subyektif mencakup pengubahan sifat dan bagian batiniah kita. Karena itu, pengubahan sifat kita adalah pengudusan watak oleh Roh itu.

Dalam 1 Petrus 1:5 Petrus mengatakan bahwa kita dijaga oleh kekuatan Allah melalui iman kepada keselamatan, dan keselamatan ini siap untuk dinyatakan pada zaman akhir. Zaman akhir mengacu kepada waktu Tuhan datang lagi (1:7). Zaman akhir ini tidak mengacu kepada suatu hari atau suatu jam. Sebaliknya, hal ini menunjukkan sejangka waktu. Pada akhir dari waktu khusus ini, Tuhan Yesus akan kembali.

Keselamatan sempurna Allah akan dinyatakan kepada kita, atau dibawa kepada kita oleh kedatangan Tuhan kembali. Pada saat itu keselamatan sempurna ini akan dengan utuh kita alami. Bahkan sekarang keselamatan ini siap untuk dinyatakan.

Dalam 1:6 Petrus melanjutkan perkataannya, "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan." "Hal itu" tidak menunjuk kepada keselamatan, melainkan mengacu kepada zaman akhir. Ini berarti kita bergembira pada zaman akhir. Setiap kali kita berpikir tentang zaman akhir, kita harus bergembira, artinya, kita seharusnya bergembira dan bersukacita sampai puncaknya.

Tujuan Surat 1 Petrus adalah untuk meneguhkan dan menguatkan kaum beriman yang menderita. Mereka sudah dipilih oleh Allah, dikuduskan dari dunia bagi Allah oleh Roh itu, dipercik dengan darah penebusan Kristus, dan dilahirkan kembali oleh Allah Bapa kepada pengharapan yang hidup, kepada suatu warisan yang tersimpan di surga bagi mereka (1:1-4). Tetapi mereka masih merupakan pendatang yang mengembara di bumi (1:1, 17; 2:11). Dalam pengembaraan mereka, penderitaan tidak bisa dihindari. Penderitaan-penderitaan itu dipakai oleh Allah untuk membuktikan dan menguji iman mereka (1:7), untuk melihat apakah mereka mengikuti Kristus dalam penderitaan karena berbuat baik (2:19-23; 3:14-18). Penderitaan juga dipakai untuk mempersenjatai mereka dengan pikiran yang bertentangan dengan daging, agar mereka tidak hidup dalam hawa nafsu manusia, melainkan dalam kehendak Allah (4:1-2), supaya mereka bisa mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dan bersukacita pada saat kemuliaan-Nya dinyatakan (4:12-19), agar mereka menjadi saksi penderitaan Kristus (5:1), dan agar mereka bisa diperlengkapi, diteguhkan, dikuatkan, dan dikokohkan bagi kemuliaan kekal yang ke dalamnya Allah sudah memanggil mereka (5:8-10). Ini sepenuhnya berada di bawah pemerintahan Allah, agar Allah dapat menghakimi umat pilihan-Nya (1:17), dimulai dengan penghakiman-Nya dari rumah-Nya sendiri (4:17). Karena itu, surat ini juga dapat dianggap sebagai surat yang membahas pemerintahan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 5

No comments: