Hitstat

18 March 2016

1 Petrus - Minggu 2 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:3
Doa Baca: 1 Ptr. 1:3
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah membuat kita lahir kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada hidup yang penuh pengharapan.


Dari 1:3 kita nampak bahwa Bapa tidak hanya memilih kita, tetapi juga melahirkan kembali kita. Dalam 1:1-3 kita memiliki empat tindakan dalam urutan berikut: pemilihan, pengudusan, penebusan, dan kelahiran kembali. Dalam kekekalan yang lampau Allah memilih kita, menyeleksi kita. Kemudian Roh-Nya datang kepada kita untuk memisahkan kita. Selanjutnya, kita menerima pemercikan darah Yesus Kristus, penerapan penebusan-Nya. Pada saat kita dipercik secara luaran oleh darah, secara batini kita dilahirkan kembali oleh Roh yang menguduskan. Sebab itu, setelah pemilihan Allah, pengudusan Roh itu, dan penebusan Kristus, kita dilahirkan kembali.

Kelahiran kembali, seperti penebusan dan pembenaran, adalah satu aspek dari keselamatan sempurna Allah. Penebusan dan pembenaran menyelesaikan persoalan antara kita dengan Allah agar kita berdamai dengan Allah. Kelahiran kembali menghidupkan kita dengan hayat Allah, membawa kita ke dalam hubungan hayat, kesatuan organik dengan Allah. Karena itu, kelahiran kembali menghasilkan satu pengharapan yang hidup. Kelahiran kembali semacam ini dirampungkan melalui kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ketika Kristus bangkit, kita, kaum beriman-Nya, tercakup di dalam-Nya. Karena itu, kita dibangkitkan bersama Dia (Ef. 2:6). Dalam kebangkitan-Nya, Dia menyalurkan hayat ilahi ke dalam kita dan membuat kita serupa dengan Dia dalam hayat dan sifat. Inilah faktor dasar kelahiran kembali kita.

Dalam 1 Petrus 1:3 Petrus mengatakan bahwa kita telah dilahirkan kepada pengharapan yang hidup. Pengharapan untuk kelak dalam pengembaraan kita hari ini; bukan pengharapan akan hal-hal yang obyektif, melainkan pengharapan hayat, yaitu hayat yang kekal dengan segala berkat ilahi yang tidak ada habisnya. Pengharapan ini seharusnya membuat kita menaruh pengharapan kita sepenuhnya atas anugerah yang akan datang (1:13).

Ketika kita dipercik dengan darah Kristus, segera Roh pemberi-hayat masuk ke dalam kita untuk menghidupkan kita. Menggunakan kata "hidup" sebagai kata kerja, kita dapat mengatakan bahwa Roh itu masuk ke dalam kita untuk "menghidupkan" (menghayatkan) kita. Dulunya kita mati dan sama sekali tanpa pengharapan, tetapi sekarang kita telah dihidupkan melalui Roh pemberi-hayat kepada pengharapan yang hidup. Sekarang kita memiliki pengharapan bahwa setiap bagian dari diri kita akan mendapatkan hayat. Inilah pengharapan yang hidup. Memiliki pengharapan yang hidup berarti mendapatkan hayat.

Kelahiran kembali oleh Allah Bapa menghasilkan pengharapan bahwa setiap bagian dari diri kita dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kita akan mendapatkan hayat. Segala sesuatu yang berkaitan dengan orang yang belum beroleh selamat adalah mati. Tetapi orang yang sudah dilahirkan kembali oleh Allah dengan hayat ilahi, memiliki suatu pengharapan bahwa segala sesuatu akan dihidupkan dan karenanya menjadi hidup.

Melalui kelahiran kembali, Allah telah menghidupkan kita. Dalam Adam kita semua mati. Ketika kita dilahirkan dari orang tua kita, kita semua mati. Selain itu, semua orang yang tidak percaya, sedikit demi sedikit mati setiap hari. Mereka berbaris menuju kubur. Tempat tujuan mereka adalah kubur, dan nasib mereka ialah maut. Karena itu, dalam Adam setiap orang dilahirkan mati dan juga dilahirkan untuk mati. Menurut Alkitab Injil diberitakan tidak hanya kepada orang dosa; Injil juga diberitakan kepada mereka yang mati dalam Adam. Dari perkataan Petrus dalam 1:3 kita tahu bahwa melalui kebangkitan Kristus, Allah telah melahirkan kita kembali. Melalui kebangkitan Kristus Allah telah menghidupkan kita. Dalam Adam, kita semua mati, tetapi dalam Kristus, kita semua telah dihidupkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 3

No comments: