Hitstat

08 March 2016

Yakobus - Minggu 8 Selasa



Pembacaan Alkitab: Yak. 5:19-20; Mat. 16:23
Doa baca: Mat. 16:23
Lalu Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”


Setelah membahas semua masalah dalam Surat Yakobus yang menunjukkan kepada kita suatu hidup yang tidak sepenuhnya menurut dan untuk ekonomi Perjanjian Baru Allah, kita harus maju lagi untuk membahas masalah yang besar ‑ masalah ilham Alkitab. Karena kita telah menunjukkan demikian banyak kekurangan Kitab Yakobus, sebagian orang mungkin meragukan apakah Surat Kiriman ini diilhamkan oleh Allah, apakah kitab ini merupakan hembusan Allah (2 Tim. 3:16). Karena itu, kita perlu menerangkan dengan cermat bagaimanakah sikap kita terhadap ilham Alkitab dalam hubungannya dengan Kitab Yakobus.

Pertama, kita percaya dengan pasti bahwa semua tulisan dalam Alkitab adalah hembusan Allah, yaitu diilhamkan oleh Allah. Kita yakin bahwa setiap kata dalam ayat-ayat Alkitab adalah hembusan Allah. Kedua, walaupun setiap baris dan setiap kata dalam Alkitab diilhamkan oleh Allah, namun ini tidak berarti bahwa setiap kata dalam Kitab Suci adalah perkataan Allah, melainkan kita harus dengan sangat hati‑hati memahami masalah ini. Dalam Alkitab terdapat sangat banyak perkataan yang bukan perkataan Allah.

Dalam Kejadian 3:1, 3‑5 terdapat kata‑kata yang diucapkan oleh ular. Mula‑mula, ular bertanya kepada pe­rempuan itu, "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (ayat 1). Kemudian, si ular melanjutkan, "Sekali‑kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kata‑kata yang diucapkan oleh si ular ini sebenarnya kata‑kata yang dikeluarkan oleh Iblis, Satan.

Kita bisa menyebutkan contoh lebih banyak lagi dari Kitab Ayub dan Kitab Mazmur. Dalam Kitab Ayub banyak hal diucapkan oleh Ayub dan para sahabatnya, yang kesemuanya adalah orang‑orang saleh yang termuda, Elihu, juga seorang yang saleh. Namun akhirnya, Allah sendiri datang berbicara dan Ia menolak banyak perkataan yang telah diucapkan Ayub maupun teman‑temannya. Allah tidak mau mengakui banyak perkataan dari orang‑orang saleh tersebut sebagai perkataan‑Nya; itu bukan firman Allah, melainkan perkataan‑perkataan yang diucapkan oleh Ayub dan teman‑temannya yang bersifat insani. Selain itu, dalam Kitab Mazmur, kata‑kata tertentu adalah kata‑kata manusia saja, sedangkan yang lain benar‑benar perkataan Allah.

Dalam Perjanjian Baru kita juga menemukan kata-kata indah yang bukan perkataan Allah. Menurut Injil Matius, Imam Besar meminta agar Tuhan Yesus memberi tahu orang yang memeriksa‑Nya apakah Ia itu Kristus, Putra Allah (Mat. 26:63). Setelah Tuhan Yesus memberikan jawaban‑Nya, Imam Besar itu mengatakan, "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat‑Nya" (ayat 65). Dan kemudian, orang banyak itu pun berteriak, "Salibkan Dia, salibkan Dia!" (Yoh. 19:6). Sudah jelas, walaupun kitab‑kitab Injil merupakan hembusan Allah, diilhamkan oleh Allah, namun perkataan Imam Besar dan orang‑orang banyak itu bukanlah perkataan Allah.

Seperti yang telah dicatat dalam keempat Injil, Petrus juga mengatakan hal‑hal tertentu yang bukan perkataan Allah. Seperti dalam Matius 16:16, Petrus dengan wahyu dari Bapa menyatakan, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Tetapi setelah Tuhan melanjutkan perkataan‑Nya perihal kematian‑Nya, Petrus menarik‑Nya ke samping dan menegur Dia, katanya, '"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali‑kali tidak akan menimpa Engkau" (Mat. 16:22). Tentu saja, perkataan Petrus di sini bukanlah perkataan Allah. Ini dibuktikan oleh fakta bahwa Tuhan berpaling dan berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi‑Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (ayat 23). Sebenarnya, apa yang dikatakan oleh Petrus itu bukanlah perkataannya sendiri, melainkan perkataan yang berasal dari Iblis.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 14

No comments: