Hitstat

08 October 2008

Lukas Volume 1 - Minggu 2 Kamis

“Sesungguhnya Aku Ini adalah Hamba Tuhan”
Lukas 1:38
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Ayat Bacaan: Luk. 1:30-38, 46-55; Mzm. 119:97-98, 11; Ayb. 23:12.

Hal yang paling menonjol dari Maria adalah ketaatannya kepada firman Tuhan. Ketika malaikat Gabriel berbicara kepadanya, ia menempatkan dirinya pada kedudukan seorang hamba Tuhan, sehingga ia dapat berkata, “jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk.1:38). Jawaban Maria yang singkat itu sepertinya diucapkan dengan spontan tanpa mempertimbangkan resiko-resiko sosial-agama yang berlaku saat itu yang bisa saja mencelakakan keselamatan jiwanya.
Pernahkah terlintas dalam pikiran kita mengapa Maria tidak berani menolak kehendak Allah atas dirinya untuk mengandung dan melahirkan Yesus dari Roh Kudus? Dari catatan Lukas, setidaknya kita bisa menemukan beberapa alasan. Pertama, Maria menyadari bahwa dia telah beroleh kasih karunia di hadapan Allah (Luk. 1:30). Kedua, Maria memposisikan dirinya sebagai hamba Tuhan, seorang yang tidak berhak menolak kehendak Tuannya (Luk. 1:38).
Terakhir, Maria adalah seorang yang menyimpan firman Tuhan di dalam hatinya (Luk. 1:46-55). Pujian Maria merupakan kutipan dari ayat-ayat dalam Perjanjian Lama. Sebelum Maria dikunjungi oleh malaikat untuk menerima firman mengenai keterkandungan Yesus, ia sudah penuh dengan pengetahuan terhadap firman Allah. Banyak ayat dari Kitab Suci yang telah diserapnya. Karena itu, pada waktu yang tepat ia dapat mencurahkan apa yang ada di dalam dirinya untuk mempersembahkan pujian kepada Allah.
Dari pelajaran di atas, kita mengetahui bahwa untuk dipakai oleh Allah, kita perlu memiliki syarat-syarat tertentu. Salah satu syaratnya ialah pengetahuan yang tepat terhadap firman Allah. Sikap yang seharusnya dimiliki oleh kaum imani terhadap Alkitab adalah damba firman Allah, merenungkannya sepanjang hari (Mzm. 119:97, 20; 1:2), mementingkan firman Allah lebih daripada makanan dan minuman (Ayb. 23:12), dan menyimpan firman Allah di dalam hati (Mzm. 119:11, 98). Ketika kita dipenuhi dan dijenuhi oleh firman Tuhan yang kaya dan limpah, maka secara spontan kita akan dapat membicarakan Kristus kepada orang lain. Pembicaraan yang demikian akan menaburkan benih Kristus di dalam orang dan pada akhirnya akan melahirkan Kristus di dalam mereka.

No comments: