Hitstat

27 October 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 1 Selasa

Jalan Untuk Mengalahkan Iblis, Si Pendakwa
Wahyu 12:10b
Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, ..., karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Ayat Bacaan: Why. 12:9-11; 2 Tim. 2:19; 1 Yoh. 1:9; Ams. 28:13; 1 Ptr. 5:9

Bahasa Yunani yang diterjemahkan “Iblis” adalah diabolos, yang berarti pendakwa, pemfitnah (Why. 12:9-10). Iblis, yaitu Satan, mendakwa kita di hadapan Allah dan memfitnah kita di hadapan manusia. Kegiatan Iblis yang paling licik dan paling ganas saat ini adalah menjadi pendakwa kaum beriman. Apakah Iblis pembunuh? Ya. Apakah ia pembohong dan penggoda? Ya. Apakah dia menyerang kita? Ya. Tetapi bukan ini saja. Pekerjaan utamanya adalah mendakwa kita, kaum beriman dalam Kristus.
Iblis mendakwa saudara-saudara seiman siang dan malam. Ia bukan hanya pendakwa di hadapan Allah, ia juga pendakwa dalam hati nurani kita, dan dakwaan-dakwaannya dapat membuat kita menjadi lemah dan tanpa daya. Ia suka mendakwa orang sedemikian rupa sehingga sampai mereka menganggap diri mereka sendiri tidak berguna dan dengan demikian kehilangan kedudukan untuk berperang dengannya.
Begitu seorang anak Allah menerima dakwaan Iblis, sepanjang hari ia akan merasa bersalah. Ketika ia bangun pagi, ia merasa bersalah. Ketika ia berlutut untuk berdoa, ia merasa bersalah dan bahkan tidak percaya bahwa Allah akan menjawab doa-doanya. Ketika ia ingin berbicara tentang firman, ia merasa bahwa hal itu tidak berguna, karena ia sendiri tidak benar. Ketika ia akan memberikan persembahan kepada Tuhan, ia bertanya-tanya mengapa ia harus mempersembahkan sesuatu, karena bagaimana mungkin Allah akan menerima persembahan dari orang seperti dia. Inilah dakwaan Iblis.
Bagaimanakah agar terlepas dari dakwaan Iblis? Pertama, kita harus menanggulangi dosa. Orang Kristen harus memiliki perasaan yang peka terhadap dosa, menjauhi dosa (2 Tim. 2:19). Kedua, kita harus mengakui dosa-dosa kita (1 Yoh. 1:9; Ams. 28:13). Pengakuan dosa membuat hati nurani kita disucikan tanpa cela oleh darah Yesus, sehingga Iblis tidak ada tumpuan untuk mendakwa kita (Why. 12:11a). Ketiga, kita perlu melawan Iblis dengan iman yang teguh (1 Ptr. 5:9). Berbuat dosa memang memalukan, tetapi tidak mempercayai darah Yesus, itu lebih memalukan lagi. Kita harus percaya akan kuasa darah-Nya dan percaya terhadap penjagaan dan perhatian kasih Allah.

No comments: