Hitstat

17 October 2008

Lukas Volume 1 - Minggu 3 Sabtu

Penuh Hikmat, Dikasihi oleh Allah dan Manusia
Lukas 2:40, 52
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. ... Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Ayat Bacaan: Luk. 2:41-52; Yoh. 5:18

Dalam Lukas 2:52 terdapat kesimpulan dari bagian masa kecil Manusia-Penyelamat: “Yesus makin dewasa dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” Dia makin dikasihi Allah karena Dia bertumbuh dalam ekspresi Allah menurut hasrat hati Allah. Dia makin dikasihi manusia karena Dia bertumbuh dalam kebajikan-kebajikan insani yang penuh hikmat terhadap manusia.
Sebagai manusia, kita semua memerlukan hikmat dan kasih karunia Allah. Hikmat berhubungan dengan cara melakukan sesuatu, dan kasih karunia berhubungan dengan kekuatan, kemampuan, untuk melaksanakan sesuatu itu. Dalam kehidupan kita, pertama-tama kita memerlukan cara untuk melakukan sesuatu; kemudian kita memerlukan kekuatan untuk melakukannya. Manusia-Yesus ini hidup di dalam hikmat dan kasih karunia Allah.
Dalam Lukas 2:41-51 kita nampak bahwa Tuhan Yesus memperhatikan kepentingan Allah pada umur dua belas tahun dan juga patuh kepada orang tua-Nya. Ayat 42 mengatakan, “Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.” Menurut Lukas 2:43-48, Yesus tetap tinggal di Yerusalem, dan orang tua-Nya tidak mengetahuinya. Ketika orang tua-Nya menyadari hal itu, mereka segera kembali ke Yerusalem untuk mencari Dia.
Ketika mereka menemukan Dia, ibu-Nya berkata kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihat, bapak-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (Luk. 2:48). Tuhan menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk. 2:49). Ini menunjukkan bahwa Yesus memperhatikan kepentingan Allah. Kata “Bapa-Ku” dalam ayat 49 menunjukkan ke-Allahan Yesus, anak laki-laki itu (Yoh. 5:18). Dalam keinsanian-Nya Dia adalah anak orang tua-Nya; dalam keilahian-Nya Dia adalah Putra Allah Bapa. Lukas 2:51 mengatakan bahwa Tuhan Yesus “pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan tetap hidup dalam asuhan mereka.” Di sini kita nampak kepatuhan keinsanian-Nya kepada orang tua insaninya.

No comments: