Hitstat

25 October 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 1 Minggu

Empat Nama Penting dalam Silsilah Kristus
Lukas 3:23
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.

Ayat Bacaan: Luk. 3:23-38; Yoh. 1:12-13, 3:16; 2 Ptr. 1:4; Kis. 17:28

Lukas 3:23-38 menyajikan kepada kita silsilah Kristus, Manusia-Penyelamat. Silsilah ini sedikit berbeda dengan yang tercatat dalam Injil Matius, yakni dalam hal urutan penulisannya. Dalam Injil Matius, penulisannya dimulai dari Abraham sampai kepada Kristus (Mat. 1:1-16), sedangkan dalam Injil Lukas dimulai dari Kristus lalu menelusur kembali kepada Allah. Dua cara penulisan silsilah Kristus ini bukanlah suatu kebetulan melainkan mengandung makna yang indah. Artinya, Kristus dilahirkan sebagai seorang manusia untuk membawakan Allah kepada manusia supaya Dia dapat menggenapkan penebusan. Lalu apakah tujuan penebusan? Penebusan bertujuan membawa manusia kembali kepada Allah. Jadi di dalam Kristus, Allah dan manusia yang tadinya terpisah kini disatukan.
Dalam silsilah Kristus tercantum empat nama penting yang ditekankan secara khusus yakni Allah, Adam, Abraham, dan Yesus. Nama-nama ini sungguh bermakna. Kita diciptakan oleh Allah (Kej. 1:26-27), lalu jatuh di dalam Adam (Kej. 3). Namun kita kemudian menerima janji Allah di dalam Abraham (Kej. 12:1-3), dan akhirnya kita diselamatkan di dalam Yesus yang adalah Kristus (Luk. 2:10-11). Haleluya! Inilah kesimpulan dari silsilah Manusia-Penyelamat kita dalam Injil Lukas.
Kristus kita datang bukan hanya untuk menyelamatkan kita secara obyektif dari hukuman kekal api neraka, terlebih menyelamatkan kita dengan menyatukan diri-Nya sendiri dengan kita. Di dalam Dia kita memiliki Allah yang menyatukan diri-Nya dengan manusia. Silsilah Kristus ini dimulai dengan seorang manusia dan diakhiri dengan Allah. Sungguh suatu catatan silsilah yang ajaib!
Adam diciptakan oleh Allah (Kej. 5:1-2), dan Allah adalah asal-usulnya. Berdasarkan inilah dia dianggap anak Allah. Pujangga-pujangga kafir juga mengakui bahwa semua manusia adalah “keturunan” Allah (Kis. 17:28). Puji Tuhan! Kita yang percaya bukan saja diciptakan oleh Allah, terlebih telah dilahirkan dari Allah, dilahirkan kembali, dan memiliki hayat dan sifat Allah (Yoh. 1:12-13; 3:16; 2 Ptr. 1:4). Melalui kelahiran kembali ini, kita memiliki Allah sebagai hayat kekal di dalam kita.

No comments: