Hitstat

31 October 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 1 Sabtu

Jangan Mencobai Tuhan, Allahmu!
Lukas 4:12-13
Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Ayat Bacaan: Luk. 4:9-13; Rm. 11:36

Dalam Lukas 4:9-11 terdapat pencobaan Iblis yang ketiga terhadap Manusia-Penyelamat: “Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di puncak Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menerima Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Luk. 4:12). Pencobaan ini berhubungan dengan agama.
Iblis mencobai Manusia-Penyelamat agar memamerkan dari puncak Bait Allah bahwa Dia adalah Putra Allah. Tetapi Tuhan Yesus tidak perlu melakukan hal itu. Itu adalah pencobaan Iblis untuk memperlihatkan bahwa sebagai Putra Allah Dia mampu bertindak dengan ajaib. Seandainya Iblis tidak mencobai kita dalam masalah penghidupan kita, ia pasti mencobai kita dalam masalah keagamaan. Anda mungkin mendambakan menjadi tokoh agama, diakui sebagai rohaniwan yang berpengaruh. Orang lain harus berjalan turun perlahan-lahan dari bubungan bait, tetapi Anda, cukup dengan satu lompatan.
Jika kita ingin menjadi termashyur dalam agama Kristen, berhasil diakui sebagai orang yang “super”, maka kita telah menyerah pada godaan ini. Kita telah dikalahkan oleh musuh. Namun, apabila kita berhasrat mengalahkan musuh dalam ujian ini, kita harus tidak meloncat dari bait; sebaliknya kita harus berjalan menuruninya selambat mungkin; supaya orang lain mengira kita lemah dan tidak berkekuatan, melainkan hanya bersandar pada Allah saja.
Jangan pernah melakukan sesuatu untuk membuktikan bahwa kita mampu. Biarlah orang-orang mengira kita tidak ada apa-apanya. Saudara-saudari apabila kita ingin mengalahkan musuh, kita harus tidak menjadi apa-apa. Sesungguhnya, kita bukan apa-apa, Kristus itulah segala sesuatu kita. Jika kita mengambil kedudukan bukan apa-apa, kita akan membunuh musuh. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Rm. 11:36)

No comments: