Hitstat

26 October 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 1 Senin

Sikap yang Diperlukan dalam Menghadapi Pencobaan
Lukas 4:1-2a
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ empat puluh hari lamanya Ia dicobai Iblis.

Ayat Bacaan: Luk. 4:1-2a; Mat. 6:13; Yak. 1:13; Mrk. 14:38

Setelah dibaptis dalam air dan diurapi dengan Roh Allah, Yesus sebagai seorang Manusia bergerak menurut pimpinan Roh. Pertama-tama, Roh memimpin Manusia-Penyelamat yang telah diurapi itu untuk dicobai oleh Iblis. Pencobaan ini adalah satu ujian untuk membuktikan bahwa Dia layak menjadi Manusia-Penyelamat.
Dalam Matius 6:13, Tuhan Yesus mengajar murid-murid untuk berdoa, “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan....” Namun, Tuhan sendiri dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun agar Dia dicobai oleh Iblis. Tuhan Yesus itu kuat, sebab itu Dia mampu menahan pencobaan. Sebaliknya, kita sama sekali tidak mampu menahan pencobaan. Kita tidak boleh sombong, mengira bahwa karena kita telah memiliki Roh Kudus, maka kita sekarang mampu menahan pencobaan. Pemikiran yang demikian itu menunjukkan bahwa kita belum mengenal diri kita sendiri.
Tuhan Yesus adalah satu-satunya Manusia yang dapat menahan pencobaan dari musuh Allah. Ketika Dia di bumi, Dia sempurna dan kuat. Karena itu, Roh Kudus, yaitu Allah yang mencapai manusia, memimpin Manusia yang sempurna ini ke dalam pencobaan untuk mengalahkan musuh Allah. Melalui menguji Manusia-Penyelamat ini, Allah dapat memperlihatkan kepada musuh-Nya bahwa ada seorang Manusia yang mampu menahan pencobaan.
Roh Kudus tidak pernah memimpin kita untuk dicobai oleh Iblis, karena kita tidak sanggup menahan pencobaan Iblis (Yak. 1:13). Sekalipun kita telah dilahirkan kembali, dikuduskan, dan diubah sedemikian rupa, kita tidak mampu menahan pencobaan dari si jahat. Karena itu kita perlu berdoa, “Ya Bapa, janganlah bawa aku ke dalam pencobaan.” Tidak peduli kita merasa diri kita betapa kuat, kita sebenarnya lemah dan tidak sanggup menahan pencobaan.
Satu-satunya Manusia yang sanggup menahan pencobaan dari Iblis adalah Tuhan Yesus, Manusia-Penyelamat kita. Itulah sebabnya Dia menasihati kita dengan berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan....” (Mrk. 14:38). Kalau kita tidak berjaga-jaga dan berdoa, bersandarkan kekuatan diri sendiri menghadapi pencobaan, kita pasti gagal!

No comments: