Hitstat

07 April 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 4 Rabu

Membuka Pikiran Para Rasul Agar Mengerti Kitab Suci
Lukas 24:45-46
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,...”

Ayat Bacaan: Luk. 24:44-46; Ef. 1:18; Ibr. 5:13-14

Sebagaimana Manusia-Penyelamat telah membuka Kitab Suci kepada murid-murid pada perjalanan ke Emaus, demikian juga sekarang Dia membuka pikiran para rasul untuk memahami Kitab Suci (Luk. 24:44-45). Kitab Taurat Musa, kitab Nabi-nabi, dan Mazmur merupakan tiga bagian dari Perjanjian Lama, yakni “seluruh Kitab Suci” (Luk. 24:27). Perkataan Penyelamat di sini menyingkapkan bahwa seluruh Perjanjian Lama merupakan wahyu tentang Dia dan Dia adalah inti dan isinya. Fakta bahwa Dia membuka pikiran murid-murid menunjukkan bahwa untuk mengerti Kitab Suci pikiran kita perlu dibuka oleh Tuhan Roh melalui penerangan-Nya (Ef. 1:18).
Dalam Lukas 24:46, Manusia-Penyelamat selanjutnya berkata kepada murid-murid, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.” Di sini Tuhan seolah-olah berkata, “Sewaktu kita berada di Galilea, Aku telah memberitahukan kepadamu bahwa Aku akan mati dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga. Tetapi kamu tidak mengerti apa yang Kukatakan. Sekarang Aku membuka firman ini bagimu, dan Aku juga membuka matamu.” Kita semua perlu pengalaman yang demikian.
Kita dapat mengerti Kitab Suci setelah Tuhan Yesus membuka akal budi (pikiran) kita. Begitu akal budi terbuka, Alkitab dapat dipahami. Itulah sebabnya setiap kali membaca Alkitab, kita harus berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, aku merendahkan diriku seperti seorang anak kecil di hadapan-Mu. Aku tidak tahu dan juga tidak paham tentang makna bagian ini. Berikanlah terang-Mu kepadaku.” Doa yang demikian membuat pikiran mudah diterangi.
Setiap kali kita membaca Alkitab, belum tentu Allah langsung membuat kita memahami suatu kebenaran Allah secara menyeluruh, melainkan secara bertahap. Adakalanya, ketika kita sedang berjalan-jalan, atau sedang bekerja, atau bangun tidur, Allah membuka akal budi kita, dan membuat kita mengerti tentang suatu kebenaran. Begitu Dia membukakan akal budi kita, kita akan dapat mengenal dengan semakin penuh. Ibrani 5:13-14 juga memberitahu kita, untuk menikmati firman Allah, kemampuan pikiran dan pemahaman rohani kita perlu terus dilatih agar dapat menerima penerangan Allah.

No comments: