Hitstat

15 April 2009

Yohanes Volume 1 - Minggu 1 Kamis

Menjadi Saksi Tentang Terang Itu
Yohanes 1:6-7
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

Ayat Bacaan: Yoh. 1:6-10; 2 Kor. 4:4; Kis. 1:8

Sebagai orang yang diutus Allah, Yohanes datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh kesaksiannya semua orang menjadi percaya (Yoh. 1:6-7). Yohanes datang bukan atas kehendaknya sendiri atau untuk melakukan kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak Allah guna melaksanakan amanat-Nya. Allah menghendaki semua orang yang berada di dalam kegelapan dosa berjumpa dengan terang itu, mendapatkan terang itu, dan menjadi percaya.
Mengapa Yohanes perlu memberi kesaksian tentang terang itu? Yohanes 1:9-10 mengatakan, “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.” Kesaksian tentang terang itu diperlukan sebab dunia tidak mengenal Dia. Hari ini berapa banyakkah manusia yang benar-benar mengenal Kristus, terang yang sesungguhnya itu? Kebanyakan manusia hari ini masih berada di dalam gelap, sebab pikiran mereka telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (2 Kor. 4:4).
Apakah seorang saksi itu? Saksi bukan hanya seorang pemberita atau seorang penginjil. Kata “saksi” sama dengan istilah “martir” dalam bahasa Yunani (Kis. 1:8). Seorang saksi adalah seorang yang mengemban satu kesaksian, kesaksian tentang Kristus, yang adalah terang yang sesungguhnya. Hari ini kitalah saksi-saksi, dan kesaksian kita adalah Injil. Di manapun Injil diberitakan, dipersaksikan, dan diperhidupkan, di sana terang itu bercahaya, menerangi setiap orang yang berada di dalam kegelapan. Hasilnya, banyak orang menjadi percaya dan beroleh hayat yang kekal.
Seorang saksi Kristus juga adalah seorang yang berbicara, yakni membicarakan hal-hal mengenai Kristus. Karena kita adalah saksi-saksi-Nya, maka kita harus membicarakan Dia, berbicara bagi Dia, dan mengutarakan Dia pada setiap kesempatan, bukan hanya di suatu tempat atau suatu waktu tertentu saja. Kesaksian yang demikian akan membuat terang itu bercahaya atas setiap orang yang kita temui dan akan memimpin mereka kepada keselamatan.

No comments: