Hitstat

22 April 2009

Yohanes Volume 1 - Minggu 2 Kamis

Anak Domba Allah dan Burung Merpati
Yohanes 1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Ayat Bacaan: Yoh. 1:14, 19-25, 29-33; 10:17-18; Ef. 2:5-6; 1 Ptr. 1:3; 2:5.

Sementara para agamawan Yahudi mengharapkan seorang pemimpin besar, Yesus justru diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis sebagai Anak Domba Allah. Yesus bukannya datang sebagai pemimpin yang besar bagi suatu pergerakan keagamaan, melainkan Dia datang sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Sebuah pergerakan keagamaan tidak dapat menyelesaikan masalah dosa manusia. Untuk menghapus dosa, kita tidak memerlukan pemimpin agama, yang kita perlukan adalah Anak Domba Allah. Kita memerlukan Yesus sebagai Anak Domba Allah, mati bagi kita dan menumpahkan darah-Nya demi penebusan kita (Yoh. 1:29).
Yohanes Pembaptis tidak hanya memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah, dia pun memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya” (Yoh. 1:32). Merpati merupakan lambang dari Roh Kudus, yang membawakan Allah dan menyatukan Allah dengan manusia. Anak Domba menghapus dosa manusia, sedang merpati membawakan Allah sebagai hayat kepada manusia, mengurapi manusia dengan apa adanya Allah, membawa Allah ke dalam manusia dan manusia ke dalam Allah, dan untuk mempersatukan kaum beriman di dalam Allah. Kita memerlukan keduanya untuk mengambil bagian di dalam Allah. Di pihak negatifnya, Anak Domba memecahkan masalah dosa manusia; di pihak positifnya, merpati membawakan Allah kepada manusia. Anak Domba memisahkan manusia dari dosa, dan merpati menyatukan Allah dengan manusia.
Agama adalah untuk kekuasaan, untuk pergerakan dan pemimpin-pemimpin besar. Namun Anak Domba bukan untuk kekuasaan, melainkan untuk penebusan. Dia datang sebagai Anak Domba yang kecil yang dibawa ke pembantaian dan dibunuh untuk penebusan kita (Yes. 53:7). Burung merpati yang melambangkan Roh Kudus datang untuk memberikan hayat, melahirkan kita kembali, mengurapi, mengubah, menyatukan dan membangun. Pada akhirnya, Allah akan memiliki sebuah rumah, yakni Betel. Pembangunan Allah tidak berkaitan dengan suatu pergerakan, kekuasaan, ataupun pemimpin besar; melainkan berkaitan dengan penebusan dan hayat.

No comments: