Hitstat

29 April 2009

Yohanes Volume 1 - Minggu 3 Kamis

Dipuaskan dan Mengekspresikan Kemuliaan Allah
Yohanes 2:11
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Ayat Bacaan: Yoh. 2:10-11

Hanya setelah memiliki satu hayat yang kekal, baru kita bisa memiliki satu hayat manusia yang kekal. Juga hanya setelah memiliki satu hayat yang kekal, baru bisa memiliki sukacita yang kekal. Banyak orang yang dapat bersaksi bahwa tadinya kehidupan mereka penuh maut. Ada yang moralnya sangat rendah, ada yang kejiwaannya sangatlah lemah, ada yang tidak berdaya dalam berbuat baik, ada pula yang memandang hidup ini dengan sangat pesimis. Tetapi begitu mereka menerima Tuhan Yesus ke dalam diri mereka, semua keadaan maut mereka berubah. Moral yang rendah berubah menjadi yang unggul; jiwa yang lemah berubah menjadi perkasa; yang tidak ada kekuatan berbuat baik berubah menjadi sangat kuat; pandangan hidup yang pesimis menjadi sangat optimis dan menyenangkan. Keadaan-keadaan ini menyatakan bahwa maut di dalam mereka telah menjadi hayat yang terbaik.
Setelah Tuhan Yesus masuk ke dalam kita, hayat yang Dia berikan kepada kita adalah hayat yang ajaib, hayat Allah yang unggul, kekal, dan tak terbatas. Karena itu, sukacita yang diberikan oleh hayat ini juga tidak terbatas. Inti keperluan hidup manusia bukan banyak hal yang lain, melainkan satu perubahan hayat. Semua keadaan maut yang asalnya kita miliki, hanya bisa dibereskan oleh hayat. Hanya hayat yang memberi kita satu pemberesan yang tuntas, pemberesan yang melenyapkan keadaan maut itu. Perubahan hayat ini hanya bisa dilakukan oleh Tuhan Yesus. Hanya Dia, Tuhan kebangkitan, Tuhan hayat, dalam Roh kebangkitan, yang bisa mengubah semua keadaan maut di dalam kita menjadi hayat yang terbaik dan kekal.
Pada hari Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur yang terbaik, semua tamu dalam pesta itu bisa minum dan dipuaskan. Bersamaan dengan itu, dari dalam diri Tuhan juga terekspresi kemuliaan Allah. Di satu pihak manusia dipuaskan, di pihak lain Allah terekspresikan dari diri manusia. Di satu aspek, karena di dalam diri kita ada Tuhan sebagai sumber air hayat, maka hayat itu membuat hidup manusia kita sepenuhnya dipuaskan. Di pihak lain, hayat Tuhan di dalam kita membuat kita hidup di dalam Allah, sehingga kehidupan kita mengekspresikan kemuliaan Allah, mengekspresikan Allah sendiri.

No comments: