Hitstat

28 September 2012

Efesus - Minggu 1 Jumat


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:1-3


Karena pujian Paulus dalam Efesus 1:3 sulit dimengerti, maka di tempat lain dalam Efesus 1, Paulus berdoa meminta Allah memberikan roh hikmat dan wahyu. Hari ini kita benar-benar memerlukan roh yang sedemikian. Kita perlu wahyu untuk melihat, kita pun perlu hikmat untuk mengerti, menyadari, dan memahami. Namun kebanyakan kita tidak mempunyai wahyu dan hikmat. Kita hanya mempunyai konsepsi alamiah. Karena itulah kita hanya bisa memuji, “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Kita tidak seharusnya memuji sedangkal itu, melainkan perlu memuji-muji Allah menurut puji-pujian Efesus 1:3 ini. Kita harus memuji Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, memuji Dia atas penciptaan-Nya, inkarnasi-Nya, dan penyaluran hayat-Nya.

Apa adanya Allah bagi Kristus telah ditransmisikan kepada kita. Allah itu milik-Nya, dan Dia milik kita. Allah itu Allah dan Bapa-Nya, dan Dia adalah Tuhan kita. Nanti akan kita lihat dalam Efesus 1:22 bahwa Allah memberikan Kristus kepada gereja sebagai Kepala atas segala sesuatu. Istilah “kepada” yang kecil ini menyiratkan suatu transmisi, yang menunjukkan bahwa apa yang telah dicapai dan diperoleh Kristus telah ditransmisikan kepada gereja.

Sebutan “Tuhan kita Yesus Kristus” mengandung arti yang kaya. “Tuhan” berarti ke-Tuhanan (Lordship) Kristus, “Yesus” berarti keinsanan-Nya menjadi Penebus dan Juruselamat kita, dan “Kristus” berarti Dialah yang diurapi Allah. Ini merupakan keterangan lebih lanjut yang membuktikan bahwa Efesus 1:3 adalah puji-pujian yang top, dan penyanjungan tertinggi terhadap Allah. Kita semua perlu memuji-muji Allah dalam aspek-aspek sedemikian: Allah itu Allah yang menciptakan, berinkarnasi, yang menyalurkan hayat, dan yang mentransmisikan dengan penebusan; sebagai Penebus, Juruselamat, dan Persona yang diurapi untuk menggenapkan kehendak Allah yang kekal.

Bila kita hanya mengerti memuji Allah karena kasih setia-Nya, kita tetap berada dalam kondisi yang kasihan. Puji-pujian macam itu tidak menunjukkan ada sesuatu dari diri-Nya telah masuk ke dalam kita. Karena itu, kita perlu nampak bahwa Pencipta, Allah Yesus Kristus, telah berinkarnasi menjadi manusia, Dia pun Bapa Penyalur hayat yang menyalurkan diri-Nya sendiri sebagai hayat ke dalam kita, sehingga kita dapat menjadi anak-anak-Nya. Berdasarkan Yohanes 20:17, setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus memberi tahu Maria Magdalena, “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Karena Kristus telah menjadi milik kita, maka segala apa adanya Allah bagi Kristus telah disalurkan ke dalam kita. Hal ini jauh lebih besar daripada kasih setia. Allah tidak lagi hanya memberikan kasih setia kepada kita. Dialah Allah dan Bapa kita, dan kita adalah anak-anak- Nya; bukan hanya makhluk ciptaan-Nya. Kita bukan hanya makhluk ciptaan Allah yang telah diciptakan, jatuh, dan ditebus, tetapi juga anak-anak-Nya, yang memiliki hayat dan sifat-Nya dalam batin kita. Jadi, kita bersatu dengan Dia. Oh, semoga Tuhan mencelikkan mata kita, agar kita nampak hal ini! Kita wajib memuji-muji Allah menurut ekonomi Perjanjian Baru. Dalam puji-pujian kita harus terkandung pikiran inkarnasi, penyaluran hayat, dan transmisi yang surgawi dan rohani. Kita pun harus merangkum pikiran Kristus sebagai Tuhan, sebagai Kepala, dan Yesus sebagai Yehova, Juruselamat kita, yang merampungkan penebusan dan keselamatan bagi kita. Kita pun harus ingat bahwa Kristus adalah Persona yang diurapi Allah, yang telah menggenapkan kehendak Allah sepenuhnya. Puji-pujian kita yang tinggi kepada Allah tidak seharusnya alamiahnya, tetapi harus dipenuhi oleh wahyu tentang setiap aspek yang indah dari ekonomi Perjanjian Baru Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 2

No comments: