Pembacaan Alkitab: Gal. 6:15-16
Sebagai orang Kristen, jika kita cuma hidup menurut hukum Taurat
atau menurut standar etika, kita akan hidup tanpa Allah. Dalam kehidupan kita,
Allah tidak akan berbaur dengan kita atau meresapi kita. Kendatipun kita bisa
mengasihi orang lain, kasih itu adalah kasih yang berada dalam ciptaan lama.
Tetapi, jika kita telah menerima terang, kita akan nampak bahwa sebagai orang
Kristen kita harus hidup dan bertindak oleh prinsip dasar ciptaan baru. Prinsip
dasar ini adalah berbaurnya Allah dengan kita. Jika kita mengasihi orang lain
menurut prinsip ini, bukan hanya menurut etika, maka Allah akan mengasihi dalam
kasih kita. Kita akan mengasihi orang lain bersama Allah.
Hidup dengan prinsip ciptaan baru adalah satu perkara yang
rahasia, dan tidak banyak orang Kristen yang sudah melihatnya; sebab hal ini
merupakan suatu perkara organik yang mutlak berkaitan dengan hayat. Hayat itu
rahasia dan abstrak. Kita dapat melihat kulit seseorang, tetapi tidak dapat
melihat hayatnya.
Dalam hidup dengan prinsip ciptaan baru, kita mengalami Kristus
jauh lebih banyak daripada dalam kehidupan jenis pertama. Ketika kita memiliki
kehidupan ini, kita tidak saja sebagai ciptaan baru dalam posisi dan sifatnya,
tetapi juga dalam praktek sehari-harinya. Ciptaan baru akan menjadi sangat riil
dalam kehidupan sehari-hari kita.
Seperti telah kita tunjukkan, prinsip dasar ciptaan baru ialah
seorang manusia yang menempuh kehidupan ilahi. Kehidupan dan perilaku kita
sehari-hari wajib diatur oleh prinsip ini, yakni prinsip hidup dengan hayat
ilahi. Semakin kita hidup dengan prinsip ini, kita akan semakin menjadi ciptaan
baru secara riil. Kemudian orang lain akan menyadari bahwa dalam kehidupan kita
ada sesuatu yang lebih luhur daripada etika. Mereka sukar merumuskan unsur yang
rahasia itu, sebab sebenarnya itu adalah Persona Kristus yang ajaib, yang hidup
di dalam kita. Semua orang yang mengasihi Tuhan Yesus haruslah menjadi rahasia
dalam pandangan orang lain. Orang tua yang belum beroleh selamat harus dapat
berkata tentang anak perempuan mereka demikian: “Betapa ajaibnya dia! Tetapi
kami tidak dapat menggambarkan dengan tepat orang macam apakah dia. Ia dapat
menanggung apa yang tidak dapat kami tanggung, dan menempuh kehidupan yang
tidak dapat kami tempuh.” Itulah ciptaan baru. Orang-orang yang tidak percaya
tidak memiliki konsepsi ciptaan baru, tetapi sebagai kaum beriman, kita perlu
memperhidupkan ciptaan baru ini.
Jika kita memperhidupkan ciptaan baru, kita akan menjadi
Israel milik Allah. Menurut Kitab Kejadian, Yakub, si pemegang tumit, si
pemeras, telah diubah menjadi Israel, pangeran Allah dan pemenang. Selaku
pangeran dan pemenang, ia dapat mengalahkan semua perkara yang negatif. Hari
ini kita perlu menjadi Israel semacam ini, yakni pangeran yang menjalankan
pemerintahan Allah di bumi. Jika kita memiliki kehidupan jenis kedua oleh Roh
itu, satu kehidupan yang teratur menurut maksud kekal Allah, kita akan menjadi
satu ciptaan baru secara riil, dan kita juga akan menjadi Israel milik Allah
yang mewakili Allah, yang melaksanakan kekuasaan-Nya, dan melaksanakan
pemerintahan-Nya di bumi bagi penggenapan kehendak-Nya. Akhirnya, Israel milik
Allah ini akan menjadi Yerusalem Baru.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 42
No comments:
Post a Comment