Sekarang kita harus meneruskan melihat sasaran ekonomi Allah. Sasaran
Allah dalam ekonomi-Nya ialah hak keputraan. Kehendak Allah ialah menghasilkan banyak
anak. Jika kita membaca Alkitab dengan cermat, kita akan nampak bahwa Allah mempunyai
satu perkenan, satu kedambaan dalam hati-Nya, dan kedambaan hati Allah ialah Ia
ingin terekspresi melalui banyak anak. Alkitab mewahyukan bahwa Allah adalah
Bapa yang agung yang memiliki satu keluarga yang sangat besar. Dengan istilah
Perjanjian Baru, Allah memiliki sebuah rumah tangga. Siapakah yang dapat menghitung
berapa banyaknya anak-anak Allah? Karena setiap orang beriman sejati dalam Kristus
adalah anak Allah, maka jumlah anak-anak Allah pasti jutaan. Karena Allah mempunyai
begitu banyak anak, Ia benarbenar Bapa yang agung. Bahkan para saudari pun terhitung
sebagai putra-putra Allah. Tidak pernah dikatakan bahwa Kristus, Putra Sulung
Allah, mempunyai saudari. Sebaliknya, Ia hanya mempunyai saudara, dan saudarasaudara
Kristus yang sebanyak ini adalah anak-anak Allah yang banyak itu. Karena itu, para
saudari perlu menyadari bahwa mereka juga saudara-saudara Kristus dan anak-anak (lelaki)
Allah.
Berdasarkan Alkitab, hak keputraan mencakup menerima hayat dan sifat
Bapa untuk mengekspresikan Dia serta mewarisi segala apa ada-Nya, segala
milik-Nya, dan segala perbuatan-Nya. Mewarisi apa adanya Bapa, dan segala
perbuatan-Nya sebenarnya berarti mewarisi Allah Bapa itu sendiri. Jadi hak keputraan
dalam Alkitab berarti memiliki hayat dan sifat Allah untuk mengekspresikan
Allah dan mewarisi Allah berikut segala kekayaan-Nya. Tambahan
pula, hak keputraan mengisyaratkan kesempurnaan. Sebagai anak-anak Allah, kita harus
sempurna seperti Bapa (Mat. 5:48). Kesempurnaan searti dengan
kematangan. Seorang bocah adalah anak sejati dari ayahnya, tetapi bocah itu
belum memiliki hak keputraan penuh, sebab ia belum dewasa.
Meskipun kita mempunyai hayat dan sifat Bapa serta memiliki
kematangan, kesempurnaan untuk mengekspresikan Dia dan mewarisi Dia, namun hak keputraan
baru akan penuh pada saat tubuh kita ditransfigurasi. Dalam Roma 8:23 Paulus
berkata, “Bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia
sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai
anak, yaitu pembebasan tubuh kita.” Pembebasan atau penebusan tubuh kita ditujukan
kepada transfigurasi tubuh. Pada suatu hari, tubuh kita akan diubah, tidak
hanya di luarnya saja, tetapi juga diubah secara organik dan metabolis melalui
digarapkannya unsur ilahi ke dalamnya. Hari ini wajah kita mungkin agak cerah,
namun tidak bercahaya. Tetapi ketika tubuh kita ditransfigurasi secara
metabolis dan organis melalui suplai hayat ilahi, maka bukan hanya wajah kita,
bahkan seluruh tubuh kita akan bercahaya. Itu barulah keputraan yang penuh,
sebab setelah itu kita baru dapat sepenuhnya mengekspresikan Allah. Ketika itu kita
akan mengekspresikan Dia dalam roh, jiwa, bahkan tubuh. Terang akan berpancar
dari wajah kita untuk mengekspresikan Allah. Mengenai hal ini 1 Yohanes 3:2 mengatakan,
“Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah,
tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi, kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti
Dia.” Ketika kita melihat Dia, kita akan memancarkan cahaya kemuliaan
Bapa, dan kita akan bercahaya dengan kemuliaan ini pula. Inilah keputraan yang penuh.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 45
No comments:
Post a Comment