Hitstat

17 September 2012

Galatia - Minggu 23 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:51; Yoh. 3:2


Sekarang kita harus meneruskan melihat sasaran ekonomi Allah. Sasaran Allah dalam ekonomi-Nya ialah hak keputraan. Kehendak Allah ialah menghasilkan banyak anak. Jika kita membaca Alkitab dengan cermat, kita akan nampak bahwa Allah mempunyai satu perkenan, satu kedambaan dalam hati-Nya, dan kedambaan hati Allah ialah Ia ingin terekspresi melalui banyak anak. Alkitab mewahyukan bahwa Allah adalah Bapa yang agung yang memiliki satu keluarga yang sangat besar. Dengan istilah Perjanjian Baru, Allah memiliki sebuah rumah tangga. Siapakah yang dapat menghitung berapa banyaknya anak-anak Allah? Karena setiap orang beriman sejati dalam Kristus adalah anak Allah, maka jumlah anak-anak Allah pasti jutaan. Karena Allah mempunyai begitu banyak anak, Ia benarbenar Bapa yang agung. Bahkan para saudari pun terhitung sebagai putra-putra Allah. Tidak pernah dikatakan bahwa Kristus, Putra Sulung Allah, mempunyai saudari. Sebaliknya, Ia hanya mempunyai saudara, dan saudarasaudara Kristus yang sebanyak ini adalah anak-anak Allah yang banyak itu. Karena itu, para saudari perlu menyadari bahwa mereka juga saudara-saudara Kristus dan anak-anak (lelaki) Allah.

Berdasarkan Alkitab, hak keputraan mencakup menerima hayat dan sifat Bapa untuk mengekspresikan Dia serta mewarisi segala apa ada-Nya, segala milik-Nya, dan segala perbuatan-Nya. Mewarisi apa adanya Bapa, dan segala perbuatan-Nya sebenarnya berarti mewarisi Allah Bapa itu sendiri. Jadi hak keputraan dalam Alkitab berarti memiliki hayat dan sifat Allah untuk mengekspresikan Allah dan mewarisi Allah berikut segala kekayaan-Nya. Tambahan pula, hak keputraan mengisyaratkan kesempurnaan. Sebagai anak-anak Allah, kita harus sempurna seperti Bapa (Mat. 5:48). Kesempurnaan searti dengan kematangan. Seorang bocah adalah anak sejati dari ayahnya, tetapi bocah itu belum memiliki hak keputraan penuh, sebab ia belum dewasa.

Meskipun kita mempunyai hayat dan sifat Bapa serta memiliki kematangan, kesempurnaan untuk mengekspresikan Dia dan mewarisi Dia, namun hak keputraan baru akan penuh pada saat tubuh kita ditransfigurasi. Dalam Roma 8:23 Paulus berkata, “Bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.” Pembebasan atau penebusan tubuh kita ditujukan kepada transfigurasi tubuh. Pada suatu hari, tubuh kita akan diubah, tidak hanya di luarnya saja, tetapi juga diubah secara organik dan metabolis melalui digarapkannya unsur ilahi ke dalamnya. Hari ini wajah kita mungkin agak cerah, namun tidak bercahaya. Tetapi ketika tubuh kita ditransfigurasi secara metabolis dan organis melalui suplai hayat ilahi, maka bukan hanya wajah kita, bahkan seluruh tubuh kita akan bercahaya. Itu barulah keputraan yang penuh, sebab setelah itu kita baru dapat sepenuhnya mengekspresikan Allah. Ketika itu kita akan mengekspresikan Dia dalam roh, jiwa, bahkan tubuh. Terang akan berpancar dari wajah kita untuk mengekspresikan Allah. Mengenai hal ini 1 Yohanes 3:2 mengatakan, “Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi, kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia.” Ketika kita melihat Dia, kita akan memancarkan cahaya kemuliaan Bapa, dan kita akan bercahaya dengan kemuliaan ini pula. Inilah keputraan yang penuh.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 45

No comments: