Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:3
Doa Baca: 1 Ptr. 1:3
Terpujilah Allah dan Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah membuat kita
lahir kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada
hidup yang penuh pengharapan.
Dari 1:3 kita nampak bahwa
Bapa tidak hanya memilih kita, tetapi juga melahirkan kembali kita. Dalam 1:1-3
kita memiliki empat tindakan dalam urutan berikut: pemilihan, pengudusan, penebusan,
dan kelahiran kembali. Dalam kekekalan yang lampau Allah memilih kita,
menyeleksi kita. Kemudian Roh-Nya datang kepada kita untuk memisahkan kita. Selanjutnya,
kita menerima pemercikan darah Yesus Kristus, penerapan penebusan-Nya. Pada
saat kita dipercik secara luaran oleh darah, secara batini kita dilahirkan kembali
oleh Roh yang menguduskan. Sebab itu, setelah pemilihan Allah, pengudusan Roh itu,
dan penebusan Kristus, kita dilahirkan kembali.
Kelahiran kembali, seperti
penebusan dan pembenaran, adalah satu aspek dari keselamatan sempurna Allah.
Penebusan dan pembenaran menyelesaikan persoalan antara kita dengan Allah agar kita
berdamai dengan Allah. Kelahiran kembali menghidupkan kita dengan hayat Allah, membawa
kita ke dalam hubungan hayat, kesatuan organik dengan Allah. Karena itu,
kelahiran kembali menghasilkan satu pengharapan yang hidup. Kelahiran kembali semacam
ini dirampungkan melalui kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ketika Kristus
bangkit, kita, kaum beriman-Nya, tercakup di dalam-Nya. Karena itu, kita
dibangkitkan bersama Dia (Ef. 2:6). Dalam kebangkitan-Nya, Dia menyalurkan
hayat ilahi ke dalam kita dan membuat kita serupa dengan Dia dalam hayat dan
sifat. Inilah faktor dasar kelahiran kembali kita.
Dalam 1 Petrus 1:3 Petrus
mengatakan bahwa kita telah dilahirkan kepada pengharapan yang hidup.
Pengharapan untuk kelak dalam pengembaraan kita hari ini; bukan pengharapan
akan hal-hal yang obyektif, melainkan pengharapan hayat, yaitu hayat yang kekal
dengan segala berkat ilahi yang tidak ada habisnya. Pengharapan ini seharusnya
membuat kita menaruh pengharapan kita sepenuhnya atas anugerah yang akan datang
(1:13).
Ketika kita dipercik dengan
darah Kristus, segera Roh pemberi-hayat masuk ke dalam kita untuk menghidupkan kita.
Menggunakan kata "hidup" sebagai kata kerja, kita dapat mengatakan bahwa
Roh itu masuk ke dalam kita untuk "menghidupkan" (menghayatkan) kita.
Dulunya kita mati dan sama sekali tanpa pengharapan, tetapi sekarang kita telah
dihidupkan melalui Roh pemberi-hayat kepada pengharapan yang hidup. Sekarang
kita memiliki pengharapan bahwa setiap bagian dari diri kita akan mendapatkan hayat.
Inilah pengharapan yang hidup. Memiliki pengharapan yang hidup berarti
mendapatkan hayat.
Kelahiran kembali oleh Allah
Bapa menghasilkan pengharapan bahwa setiap bagian dari diri kita dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan kita akan mendapatkan hayat. Segala sesuatu yang
berkaitan dengan orang yang belum beroleh selamat adalah mati. Tetapi orang
yang sudah dilahirkan kembali oleh Allah dengan hayat ilahi, memiliki suatu
pengharapan bahwa segala sesuatu akan dihidupkan dan karenanya menjadi hidup.
Melalui kelahiran kembali,
Allah telah menghidupkan kita. Dalam Adam kita semua mati. Ketika kita
dilahirkan dari orang tua kita, kita semua mati. Selain itu, semua orang yang tidak
percaya, sedikit demi sedikit mati setiap hari. Mereka berbaris menuju kubur.
Tempat tujuan mereka adalah kubur, dan nasib mereka ialah maut. Karena itu,
dalam Adam setiap orang dilahirkan mati dan juga dilahirkan untuk mati. Menurut
Alkitab Injil diberitakan tidak hanya kepada orang dosa; Injil juga diberitakan
kepada mereka yang mati dalam Adam. Dari perkataan Petrus dalam 1:3 kita tahu bahwa
melalui kebangkitan Kristus, Allah telah melahirkan kita kembali. Melalui kebangkitan
Kristus Allah telah menghidupkan kita. Dalam Adam, kita semua mati, tetapi dalam
Kristus, kita semua telah dihidupkan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment