Pembacaan Alkitab: Ibr. 9:12, 18-20
Doa baca: Ibrani 9:12
Dan Ia telah masuk satu
kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah
kambing jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.
Dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Sekarang kita sampai pada ketaatan dan pemercikan darah.
Ketaatan akan darah dan pemercikan darah adalah hal-hal yang berasal dari zaman
Perjanjian Lama orang Yahudi. Penggunaan istilah-istilah ini dalam 1:2
menyiratkan dan menunjukkan bahwa dalam tulisan-tulisan Petrus zaman telah
beralih dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama, Allah memberi
Musa perintah-perintah mengenai hukum dan mengenai darah binatang, lambang dari
darah Kristus yang dicurahkan bagi penebusan kita. Karena itu, semua orang
Yahudi, menurut ekonomi Perjanjian Lama Allah, percaya kepada hukum Taurat dan
kepada pemercikan darah binatang kurban. Khususnya pada hari penebusan dosa,
orang Israel menaruh kepercayaan mereka pada darah. Dengan kata lain, mereka
menaati hukum Taurat dan darah. Hukum Taurat dan darah adalah unsur dasar agama
mereka. Yudaisme terutama disusun oleh hukum Taurat dan darah penebusan.
Dengan kedatangan Kristus, ekonomi Perjanjian Baru
dimulai. Tuhan Yesus datang untuk menggantikan hukum Taurat, dan darah-Nya
menggenapi lambang darah binatang dan menggantikannya. Karena itu, komponen
ekonomi Perjanjian Baru adalah persona Kristus dan darah Kristus. Karena alasan
ini, Tuhan mengutus rasul-rasul untuk mengumumkan bahwa zaman hukum Taurat telah
berlalu dan bahwa kita perlu percaya ke dalam Kristus. Mereka juga mengumumkan bahwa
tidak lagi perlu pemercikan darah binatang, karena darah yang unggul adalah
darah Yesus Kristus. Sekarang kita perlu menaati kepercayaan dalam Kristus dan juga
menaati darah Yesus.
Satu Petrus 1:2 menunjukkan suatu pengalihan zaman. Zaman
lama memiliki darah binatang; zaman baru memiliki darah Yesus Kristus. Karena itu,
kita harus menaati darah ini. Dalam ayat 2 Petrus seolah-olah berkata, "Dulu
kamu menerima darah binatang dan menaatinya. Sekarang Allah memerintahkan kamu untuk
menerima darah Kristus." Inilah yang Petrus maksudkan dengan taat kepada
darah.
Petrus menyadari bahwa hanya oleh pekerjaan Roh Kudus, orang
Yahudi yang percaya dalam darah binatang dapat memalingkan kepercayaan mereka
kepada darah Kristus. Dengan demikian mereka menerima darah Kristus dan menaatinya.
Inilah yang Petrus maksudkan dengan ketaatan kepada darah.
Dalam 1 Petrus 1:2 Petrus juga berbicara tentang pemercikan
darah. Perjanjian Lama didirikan berdasarkan pemercikan darah binatang (Kel. 24:8).
Mengenai hal ini, Ibrani 9:18-20 mengatakan, "Itulah sebabnya perjanjian
yang pertama tidak disahkan tanpa darah. Sebab sesudah Musa memberitahukan semua
perintah sesuai dengan hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah
anak lembu dan darah kambing jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu
memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, sambil berkata, 'Inilah darah perjanjian
yang ditetapkan Allah bagi kamu.'" Selain itu, menurut Kitab Ibrani, darah Kristus yang dengannya kita
diperciki telah dibawa ke dalam surga untuk memurnikan hal-hal yang ada di
surga. Dalam Ibrani 9:23 kita nampak bahwa darah Kristus menyucikan
hal-hal surgawi: "Jadi, segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada
di surga haruslah disucikan secara demikian, tetapi benda-benda surgawi sendiri
harus disucikan dengan persembahan-persembahan yang lebih baik daripada
itu." Saya menyebutkan hal ini
untuk menunjukkan bahwa ungkapan "pemercikan darah" adalah istilah
yang berkaitan dengan zaman, suatu praktek Perjanjian Lama yang disebutkan oleh
Petrus dan juga oleh Paulus. Perkataan Petrus dalam 1:2 menunjukkan bahwa hari
ini tidak ada lagi zaman pemercikan darah binatang. Itu adalah zaman Perjanjian
Lama. Hari ini adalah zaman pemercikan darah persona yang hidup, Yesus Kristus,
Anak Allah. Karena itu, perkataan Petrus mengenai pemercikan darah dalam 1:2
adalah suatu petunjuk bahwa zaman telah berubah dari darah binatang kepada darah
persona yang hidup.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment