Pembacaan Alkitab: Yak. 1:17-18; 1 Kor. 9:20
Yakobus
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna,
datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada
perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman
kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara
semua ciptaan-Nya.
1 Kor.
9:20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi,
supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah
hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat,
sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat
memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
Yakobus adalah seorang yang
sangat saleh, dan secara insani, ia sangat berhikmat. Tetapi dari perkara demi
perkara yang ada kita nampak bahwa Yakobus terlalu dipenuhi oleh hal‑hal
Perjanjian Lama. Tidak diragukan, ia dijenuhi, diresapi dengan rasa, aroma, dan
suasana Perjanjian Lama. Kita tidak menemukan tanda‑tanda yang kuat bahwa
Yakobus benar‑benar telah melewati zaman Perjanjian Lama dan masuk ke dalam
ekonomi Perjanjian Baru. Boleh jadi Yakobus sudah dibaptis. Akan tetapi, melihat
tulisan-tulisannya, saya tidak yakin Ia pernah mengalami pengakhiran yang
tuntas dan penguburan dirinya bersama‑sama dengan segala perkara lampaunya,
yang baik maupun yang buruk.
Dalam Surat Kirimannya Yakobus
masih mempertahankan kedua belas suku zaman Perjanjian Lama. Ini terlihat dari
cara Yakobus mengawali kitab ini: "Salam dari Yakobus, hamba Allah dan
Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan." (1:1).
Fakta bahwa Yakobus mengalamatkan Surat Kirimannya kepada kedua belas suku
di perantauan menunjukkan kurangnya visi yang jelas mengenai perbedaan antara
orang‑orang Kristen dengan orang‑orang Yahudi, antara ekonomi Perjanjian Baru Allah
dengan zaman Perjanjian Lama. Yakobus boleh jadi tidak mengerti bahwa Allah
dalam Perjanjian Baru telah melepaskan dan memisahkan kaum beriman Yahudi di
dalam Kristus dari bangsa Yahudi.
Menurut tulisan‑tulisan
Paulus, kaum beriman Yahudi di dalam Kristus telah dipanggil oleh Allah keluar
dari zaman atau pengelolaan yang usang. Dalam Kitab Galatia, Paulus bahkan
menganggap agama Yahudi sebagai zaman jahat masa kini: "yang telah
menyerahkan diri‑Nya karena dosa‑dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia
(zaman) jahat yang sekarang ini." (1:4). Menurut konteks Kitab
Galatia, zaman jahat yang sekarang ini mengacu kepada dunia agamis, arus agamis
dunia, agama orang Yahudi. Ini dikuatkan oleh Galatia 6:14‑15, yang menganggap
sunat sebagai bagian dari dunia agamis, yang bagi Rasul Paulus sudah disalibkan.
Di sini rasul menekankan bahwa tujuan Kristus menyerahkan diri‑Nya sendiri
karena dosa‑dosa kita adalah untuk menyelamatkan kita, untuk menarik kita
keluar dari agama Yahudi, zaman jahat sekarang ini.
Zaman jahat yang sekarang ini
sama dengan "angkatan yang jahat" dalam Kisah Para Rasul 2:40. Pada
hari Pentakosta Petrus menyuruh orang banyak agar memberikan dirinya
diselamatkan dari angkatan yang jahat ini. Lalu, bagaimana mungkin orang yang
saleh seperti Yakobus ini menujukan suratnya, yang ditulisnya kepada orang‑orang
Kristen Yahudi, kepada kedua belas suku di perantauan? Hal ini sudah tentu
bertentangan dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah.
Pada butir
ini saya ingin berkata bahwa kita tidak seharusnya tertarik kepada seseorang
hanya karena ia saleh. Sepanjang abad, banyak orang saleh yang dalam kondisi
suram terhadap ekonomi Allah. Mereka di bawah suasana mendung, diselubungi oleh
kesalehan mereka. Mungkin saja kita disimpangkan oleh seseorang yang saleh sama
seperti Paulus disimpangkan oleh Yakobus yang saleh dalam Kisah Para Rasul 21.
Tidaklah mudah menghindari pengaruh situasi rohani yang mendung.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 13
No comments:
Post a Comment