Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:4
Doa Baca: 1 Ptr. 1:4
Untuk menerima warisan
yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tidak dapat layu, yang
tersimpan di surga bagi kamu.
Warisan dalam ayat 4 meliputi keselamatan yang akan
datang atas jiwa kita (ayat 5, 9), anugerah yang akan kita terima pada saat
Tuhan menyatakan diri (ayat 13), kemuliaan yang akan dinyatakan (5:1), mahkota kemuliaan
yang tidak dapat layu (5:4), dan kemuliaan yang kekal (5:10). Semua butir dari
warisan kekal kita itu berhubungan dengan hayat ilahi yang kita dapatkan melalui
kelahiran kembali dan yang kita alami serta nikmati sepanjang hidup kristiani
kita. "Warisan ini adalah kepemilikan yang penuh atas hal yang dijanjikan
kepada Abraham dan kepada semua orang beriman (Kej. 12:3; lihat Gal. 3:6),
suatu warisan yang jauh lebih tinggi daripada Kanaan yang diduduki oleh orang Israel;
seperti hak keputraan dari orang-orang yang dilahirkan kembali lebih tinggi
daripada hak keputraan orang Israel, karena orang-orang yang dilahirkan kembali
telah menerima Roh yang dijanjikan itu melalui iman sebagai jaminan warisan mereka.
Kelahiran kita yang pertama memberi kita suatu warisan. Ketika
kita dilahirkan dari orang tua kita, kita mewarisi penciptaan Allah. Karena
penciptaan adalah warisan kita melalui kelahiran, kita dapat menikmati udara,
sinar matahari, dan hujan. Uang yang kita pakai untuk membeli makanan
sesungguhnya digunakan untuk membayar ongkos kerja. Makanan itu sendiri
diberikan kepada kita oleh Allah Pencipta. Jika tidak ada sinar matahari,
hujan, atau udara, siapa yang dapat memproduksi makanan? Makanan adalah
pemberian Allah. Melalui kelahiran kita yang pertama, kita telah mewarisi bumi,
sinar matahari, udara, atmosfer, hujan, dan angin. Semua aspek dari warisan
bumiah kita ini membantu dan menjaga kita supaya kita tetap hidup. Tanpa
warisan semacam ini, tidak ada seorang pun yang dapat hidup.
Dalam prinsip yang sama, melalui kelahiran kita yang kedua,
kelahiran kembali, kita telah dilahirkan ke dalam warisan yang baru. Warisan ini
bukan di bumi, melainkan ada di surga. Meskipun warisan baru ini tersimpan bagi
kita di surga, kita dapat menikmatinya sekarang di bumi. Kita dapat menggunakan
ilustrasi pemakaian listrik. Meskipun listrik ini disimpan jauh di pusat pembangkit
tenaga listrik, kita memakainya dan menikmatinya setiap hari di rumah kita. Listrik
ditransmisikan dari pusat pembangkit tenaga listrik ke rumah kita untuk
kenikmatan kita. Sama halnya, warisan kita yang surgawi, ilahi, dan rohani tersimpan
di surga; namun secara terus-menerus ditransmisikan ke dalam roh kita bagi
kenikmatan kita. Bukankah Anda menikmati kekayaan hayat ilahi ini?
Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa warisan dalam 1:4 adalah
bagi kita hari ini, bukan hanya untuk dinikmati di masa yang akan datang. Begitu
seseorang dilahirkan di bumi, dia memiliki hak untuk menikmati warisan bumiah.
Dalam prinsip yang sama, begitu seseorang dilahirkan kembali oleh Allah dengan
Roh-Nya, orang itu dilahirkan kepada pengharapan yang hidup, dan pengharapan yang
hidup ini adalah warisan semua berkat rohani dan surgawi yang berhubungan dengan
hidup yang kekal. Setiap hari kita perlu memiliki warisan ini dan menikmatinya.
Warisan ini legal, layak, dan sah, karena Kristus telah mati untuk membelinya bagi
kita. Dia telah membayar harganya dengan darah-Nya yang mahal, dan kita telah dipercik
dengan darah ini. Karena itu, setiap hari kita dapat menikmati kekayaan hayat
ilahi. Setiap hari kita dapat berbagian dalam warisan yang menjadi milik kita hari
ini dan sampai selamanya.
Dalam ayat 4 Petrus menggunakan tiga kata untuk menjelaskan
warisan kita: tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu. "Tidak
dapat binasa" mengacu kepada dalam
substansinya tidak dapat hancur, tidak dapat rusak; "tidak dapat
cemar" mengacu kepada dalam kemurniannya tidak bernoda; "tidak
dapat layu," mengacu kepada
dalam kecantikan dan kemuliaannya tidak pudar. Berlawanan dengan berbagai
warisan bumiah, warisan surgawi kita tidak dapat binasa, karena warisan ini bukan
bersifat materi. Semua yang bersifat materi atau fisik dapat binasa. Tetapi warisan
kita yang tersimpan di surga bersifat ilahi dan rohani, sama sekali tidak dapat
binasa. Selain itu, warisan ini tidak dapat cemar; tidak ada apa pun yang dapat
membuatnya najis. Akhirnya, warisan ini tidak dapat layu; kecantikan dan
kemuliaannya tidak dapat layu. Ini adalah kualitas yang unggul dari warisan
kekal kita dalam hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment