Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 1:6
Doa baca: 1 Petrus 1:6
Bergembiralah akan hal
itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai
pencobaan.
Pada bagian ini saya akan
lebih lanjut membicarakan pengudusan Roh itu. Pengudusan Roh itu beraspek dua: pengudusan
Roh itu sebelum pembenaran, aspek pertama; dan pengudusan Roh itu setelah
pembenaran, aspek kedua. Aspek kedua dari pengudusan Roh itu memiliki dua sisi
-- sisi posisi dan sisi watak (sifat). Setelah Allah membenarkan kita dan
melahirkan kita kembali, Roh yang menguduskan itu segera melanjutkan pekerjaan
pemisahan-Nya pada diri kita dan di dalam kita. Pertama, Roh yang menguduskan itu
memisahkan kita secara posisi dari hal-hal yang umum dan duniawi. Pengudusan posisi
ini obyektif. Secara bersamaan, Roh yang menguduskan itu mulai menguduskan
watak kita. Ini berarti Roh itu menguduskan sifat kita. Ini adalah sisi
subyektif dari pekerjaan pengudusan Roh Kudus. Pengudusan subyektif adalah pekerjaan
pengubahan. Pengudusan subyektif mencakup pengubahan sifat dan bagian batiniah
kita. Karena itu, pengubahan sifat kita adalah pengudusan watak oleh Roh itu.
Dalam 1 Petrus 1:5 Petrus
mengatakan bahwa kita dijaga oleh kekuatan Allah melalui iman kepada
keselamatan, dan keselamatan ini siap untuk dinyatakan pada zaman akhir. Zaman
akhir mengacu kepada waktu Tuhan datang lagi (1:7). Zaman akhir ini tidak
mengacu kepada suatu hari atau suatu jam. Sebaliknya, hal ini menunjukkan sejangka
waktu. Pada akhir dari waktu khusus ini, Tuhan Yesus akan kembali.
Keselamatan sempurna Allah
akan dinyatakan kepada kita, atau dibawa kepada kita oleh kedatangan Tuhan
kembali. Pada saat itu keselamatan sempurna ini akan dengan utuh kita alami. Bahkan
sekarang keselamatan ini siap untuk dinyatakan.
Dalam 1:6 Petrus melanjutkan
perkataannya, "Bergembiralah
akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan." "Hal itu" tidak menunjuk kepada
keselamatan, melainkan mengacu kepada zaman akhir. Ini berarti kita bergembira pada
zaman akhir. Setiap kali kita berpikir tentang zaman akhir, kita harus bergembira,
artinya, kita seharusnya bergembira dan bersukacita sampai puncaknya.
Tujuan Surat 1 Petrus adalah untuk meneguhkan dan
menguatkan kaum beriman yang menderita. Mereka sudah dipilih oleh Allah,
dikuduskan dari dunia bagi Allah oleh Roh itu, dipercik dengan darah penebusan
Kristus, dan dilahirkan kembali oleh Allah Bapa kepada pengharapan yang hidup, kepada
suatu warisan yang tersimpan di surga bagi mereka (1:1-4). Tetapi mereka masih
merupakan pendatang yang mengembara di bumi (1:1, 17; 2:11). Dalam pengembaraan
mereka, penderitaan tidak bisa dihindari. Penderitaan-penderitaan itu dipakai
oleh Allah untuk membuktikan dan menguji iman mereka (1:7), untuk melihat apakah
mereka mengikuti Kristus dalam penderitaan karena berbuat baik (2:19-23;
3:14-18). Penderitaan juga dipakai untuk mempersenjatai mereka dengan pikiran
yang bertentangan dengan daging, agar mereka tidak hidup dalam hawa nafsu
manusia, melainkan dalam kehendak Allah (4:1-2), supaya mereka bisa mengambil
bagian dalam penderitaan Kristus dan bersukacita pada saat kemuliaan-Nya
dinyatakan (4:12-19), agar mereka menjadi saksi penderitaan Kristus (5:1), dan
agar mereka bisa diperlengkapi, diteguhkan, dikuatkan, dan dikokohkan bagi kemuliaan
kekal yang ke dalamnya Allah sudah memanggil mereka (5:8-10). Ini sepenuhnya berada
di bawah pemerintahan Allah, agar Allah dapat menghakimi umat pilihan-Nya
(1:17), dimulai dengan penghakiman-Nya dari rumah-Nya sendiri (4:17). Karena
itu, surat ini juga dapat dianggap sebagai surat yang membahas pemerintahan
Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment