Pembacaan Alkitab: 3 Yoh. 9-12
Doa baca: 3 Yoh. 9
Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi
Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui
kami.
Dalam berita yang lalu kita menjelaskan bahwa pokok
surat ini adalah dorongan kepada rekan sekerja dalam kebenaran. Ayat 1-4 adalah
pendahuluan dan membicarakan mengasihi dengan sungguh-sungguh (ayat 1), sejahtera
dalam segala hal dan dalam kesehatan (ayat 2), dan hidup dalam kebenaran (ayat 3-4).
Kemudian ayat 5-8 selanjutnya membicarakan memberikan tumpangan kepada sekerja yang
dalam pelayanan. Dalam berita ini kita akan membahas ayat 9-14.
Dalam 3 Yohanes 9-12 Yohanes memberi dua contoh:
contoh yang negatif dari Diotrefes (ayat 9) dan contoh yang positif dari Demetrius
(ayat 12). Dalam ayat 9 Yohanes mengatakan, “Aku telah menulis sedikit kepada jemaat
(gereja), tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka,
tidak mau mengakui kami.” Gereja di sini adalah gereja tempat Gayus menjadi seorang
anggotanya.
Nama Diotrefes dibentuk dari Dios (dari nama Zeus, yang adalah kepala
dewa-dewa dalam panteon Yunani) dan trepho,
merawat; jadi, berarti dirawat oleh Zeus. Ini menunjukkan bahwa Diotrefes, seorang
pemeluk agama Kristen, tidak pernah melepaskan nama berhalanya, bertentangan dengan
praktek kaum beriman sebermula, yang mengambil nama Kristen pada saat mereka dibaptis.
Menurut sejarah, Diotrefes mengikuti ajaran bidah Gnostik yang menghujat persona
Kristus.
Keinginan Diotrefes menjadi yang pertama atau terkemuka
dalam gereja bertentangan dengan perkataan Tuhan dalam Matius 20:25-27 dan 23:8-11,
yang menempatkan semua orang beriman-Nya pada tingkat yang sama, yaitu sebagai saudara-saudara.
Dalam 2 Yohanes 9, Gnostik Cerintus lebih maju dalam doktrin melampaui ajaran mengenai
Kristus. Di sini, dalam 3 Yohanes 9 ada orang yang berada di bawah pengaruh doktrin
bidah Gnostik dan ingin menjadi terkemuka di dalam gereja. Yang pertama adalah masalah
kesombongan intelektual; yang terakhir adalah masalah meninggikan diri sendiri dalam
tindakan. Kedua kejahatan ini merupakan senjata tajam yang digunakan oleh musuh
Allah, Iblis, untuk melaksanakan siasat jahatnya melawan ekonomi Allah. Yang satu
merusak kepercayaan kaum beriman dalam realitas ilahi; yang lain menghalangi pekerjaan
kaum beriman dalam pergerakan Allah.
Pada prinsipnya keinginan kaum Gnostik Cerintus
untuk menjadi yang terkemuka dalam doktrin, sama dengan keinginan Diotrefes untuk
menjadi yang pertama; mereka ingin melampaui yang lain. Kaum Cerintus ingin melampaui
yang lain dalam kemajuan pikiran, dan Diotrefes ingin menjadi yang pertama. Orang-orang
Modernis hari ini dapat disamakan dengan orang-orang Cerintus dalam keinginan mereka
mempunyai filsafat yang lebih tinggi dan lebih maju. Orang-orang Modernis mungkin
mengira bahwa kepercayaan yang umum di antara orang-orang Kristen adalah terlalu
rendah. Karena itu, mereka ingin melampaui yang lain dalam pikiran atau filsafat.
Keinginan melampaui yang lain dan keinginan menjadi yang pertama adalah contoh kesombongan
dan keangkuhan, dan keduanya adalah hasil dari bidah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 2 Yohanes, Berita
2
No comments:
Post a Comment