Pembacaan Alkitab: Yud. 8-10
Doa baca: Yud. 9
Bahkan pemimpin malaikat, Mikhael, dalam suatu
perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani
menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, melainkan berkata, "Kiranya
Tuhan membentak engkau!"
Orang-orang fasik yang dibicarakan dalam ayat 4
adalah pemimpi-pemimpi, menyandang nama Kristen tetapi melakukan banyak hal seperti
dalam mimpi, seperti memutarbalikkan anugerah Allah ke dalam keadaan yang tidak
bermoral untuk mencemarkan daging mereka, dan menyangkal Yesus Kristus sebagai satu-satunya
Tuan dan Tuhan kita, menghina ketuhanan-Nya dan menghujat kuasa dalam pemerintahan
surgawi-Nya.
Orang yang murtad mencemarkan dagingnya, menghina
kekuasaan Allah, dan menghujat semua yang mulia di surga, karena mereka tidak mempedulikan
pemerintahan Allah. Tanpa mengindahkan kekuasaan Tuhan, mereka hidup secara durhaka.
Mereka menghina kekuasaan Tuhan, yaitu mereka menghina kekuasaan Kristus yang merupakan
pusat pemerintahan, pengaturan, dan kekuasaan ilahi (Kis. 2:36; Ef. 1:21; Kol. 1:16).
Mereka juga menghina semua yang mulia di surga, yang mungkin mengacu kepada malaikat
maupun manusia yang berkuasa dan berwenang.
Dalam ayat 9 Yudas melanjutkan, “Bahkan pemimpin
malaikat, Mikhael, dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat
Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, melainkan berkata:
‘Kiranya Tuhan membentak engkau!’” Tubuh Musa dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah
di Tanah Moab, di suatu tempat yang tidak diketahui oleh manusia (Ul. 34:6). Hal
ini pasti dilakukan dengan sengaja oleh Tuhan. Ketika Musa dan Elia menampakkan
diri bersama Kristus di gunung perubahan (Mat. 17:3), Musa tentu menampakkan diri
dalam tubuhnya, yang dipelihara oleh Tuhan dan dibangkitkan. Dalam hal ini, mungkin
Iblis berusaha untuk melakukan sesuatu terhadap tubuh Musa, dan pemimpin malaikat
bertengkar dengannya mengenai hal ini. Ayat acuan dalam 2 Petrus 2:11 bersifat umum,
tetapi ini adalah satu hal yang khusus, mengenai tubuh Musa.
Yudas menunjukkan bahwa Mikhael tidak mengeluarkan
kata-kata hujatan yang melawan Iblis, tetapi katanya, “Kiranya Tuhan membentak engkau!”
Ini menunjukkan bahwa dalam pemerintahan surgawi Tuhan, Satan, Iblis, lebih tinggi
daripada pemimpin malaikat, Mikhael. Allah menunjuk dan menetapkannya demikian (Yeh.
28:14). Namun, Iblis berada di bawah Tuhan. Karena itu, Mikhael berkata kepadanya,
“Kiranya Tuhan membentak engkau!” Mikhael memelihara posisinya dalam urutan wewenang
ilahi.
Dalam ayat 9 dikatakan
bahwa pemimpi-pemimpi ini menghujat apa yang tidak mereka kenal, tetapi yang
seharusnya mereka kenal; dan apa yang mereka mengerti, mereka mengerti dengan nalurinya,
secara alamiah, tanpa alasan, seperti binatang yang hidup berdasarkan nalurinya.
Mereka tidak menggunakan nalar mereka untuk melatih pengetahuan manusia yang lebih
dalam dan lebih tinggi, yang meliputi kesadaran hati nurani manusia. Yang mereka
praktekkan adalah pengertian naluriah yang dangkal dan hina, seperti yang terda-pat
pada binatang, tanpa nalar manusia. Dengan berperilaku seperti itu, mereka menjadi
rusak, busuk.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 2
No comments:
Post a Comment