Pembacaan Alkitab: Yud. 20-21
Doa baca: Yud. 21
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil
menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Menurut ayat 20, jika kita ingin membangun diri
kita di dalam iman yang paling kudus, kita perlu berdoa di dalam Roh Kudus. Iman
bersangkut-paut dengan firman, dan di dalam Roh Kudus kita memiliki hayat. Dalam
ayat ini Roh Kudus terutama ditujukan kepada hayat, bukan kepada kuasa. Dalam Roma
8:2 Paulus membicarakan Roh Kudus sebagai Roh hayat. Dari pengalaman kita mengetahui
bahwa berdoa di dalam Roh Kudus lebih ditekankan kepada perkara hayat daripada perkara
kuasa. Ketika kita berdoa, mungkin kita tidak merasakan kuasa, tetapi kita sering
mempunyai perasaan hayat. Hayat lebih berharga daripada kuasa.
Kuasa yang sejati adalah perkara hayat. Kita bisa
memakai benih sebagai contoh. Benih setiap jenis tanaman itu kecil. Saya tidak pernah
melihat sebutir benih yang sebesar bola kasti. Tetapi meskipun benih itu kecil,
benih itu dinamik dan penuh hayat. Karena benih itu penuh hayat, ia penuh kuasa.
Setelah Anda menanam sebutir benih di tanah, beberapa hari kemudian, ia akan bertunas,
dan kemudian tumbuh menjadi tanaman atau sebatang pohon. Meskipun tunas itu lunak
sekali, ia mempunyai kekuatan untuk menembus tanah. Kekuatan ini berasal dari hayat
di dalam benih itu. Demikian juga, membangun diri kita melalui berdoa di dalam Roh
Kudus ini terutama merupakan perkara hayat.
Kita harus memelihara diri kita dalam kasih Allah
(ay. 21) dengan membangun diri kita berdasarkan
iman yang paling kudus dan berdoa dalam Roh Kudus. Dengan demikian kita menantikan
dan mencari rahmat Tuhan kita supaya kita tidak hanya menikmati hayat kekal dalam
zaman ini, tetapi juga mewarisinya sampai kekal (Mat. 19:29).
Cara untuk memelihara diri kita dalam kasih Allah
ialah dengan membangun diri kita di atas iman kita yang paling kudus dan berdoa
di dalam Roh Kudus. Jika kita tidak membangun diri kita di atas iman dan tidak berdoa
di dalam Roh Kudus, kita akan mudah terlepas dari kasih Allah. Dari saat ke saat
kita perlu menikmati kasih Allah. Kita seharusnya berada di dalam kasih Allah, bukan
hanya secara objektif, tetapi juga secara subjektif. Kita perlu senantiasa memelihara
diri kita di dalam kenikmatan kasih Allah melalui membangun diri kita dan melalui
berdoa. Membangun diri kita berkaitan dengan firman kudus, dan berdoa berkaitan
dengan Roh Kudus. Karena itu, jika kita memiliki firman yang tergarap ke dalam kita
dan Roh itu bekerja di dalam kita, kita akan terpelihara di dalam kenikmatan kasih
Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hayat yang kekal.
Menurut Yudas 20-21, kita perlu hidup di dalam
Allah Tritunggal. Tetapi bagaimanakah kita bisa hidup di dalam Allah Tritunggal?
Kita hidup di dalam Allah Tritunggal melalui berdoa dalam Roh Kudus, memelihara
diri kita dalam kasih Allah, dan menantikan rahmat Tuhan Yesus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 3
No comments:
Post a Comment