Hitstat

31 January 2017

Yudas - Minggu 2 Selasa



Pembacaan Alkitab: Yud. 20-21
Doa baca: Yud. 21
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.


Menurut ayat 20, jika kita ingin membangun diri kita di dalam iman yang paling kudus, kita perlu berdoa di dalam Roh Kudus. Iman bersangkut-paut dengan firman, dan di dalam Roh Kudus kita memiliki hayat. Dalam ayat ini Roh Kudus terutama ditujukan kepada hayat, bukan kepada kuasa. Dalam Roma 8:2 Paulus membicarakan Roh Kudus sebagai Roh hayat. Dari pengalaman kita mengetahui bahwa berdoa di dalam Roh Kudus lebih ditekankan kepada perkara hayat daripada perkara kuasa. Ketika kita berdoa, mungkin kita tidak merasakan kuasa, tetapi kita sering mempunyai perasaan hayat. Hayat lebih berharga daripada kuasa.

Kuasa yang sejati adalah perkara hayat. Kita bisa memakai benih sebagai contoh. Benih setiap jenis tanaman itu kecil. Saya tidak pernah melihat sebutir benih yang sebesar bola kasti. Tetapi meskipun benih itu kecil, benih itu dinamik dan penuh hayat. Karena benih itu penuh hayat, ia penuh kuasa. Setelah Anda menanam sebutir benih di tanah, beberapa hari kemudian, ia akan bertunas, dan kemudian tumbuh menjadi tanaman atau sebatang pohon. Meskipun tunas itu lunak sekali, ia mempunyai kekuatan untuk menembus tanah. Kekuatan ini berasal dari hayat di dalam benih itu. Demikian juga, membangun diri kita melalui berdoa di dalam Roh Kudus ini terutama merupakan perkara hayat.

Kita harus memelihara diri kita dalam kasih Allah (ay. 21) dengan membangun diri kita berdasarkan iman yang paling kudus dan berdoa dalam Roh Kudus. Dengan demikian kita menantikan dan mencari rahmat Tuhan kita supaya kita tidak hanya menikmati hayat kekal dalam zaman ini, tetapi juga mewarisinya sampai kekal (Mat. 19:29).

Cara untuk memelihara diri kita dalam kasih Allah ialah dengan membangun diri kita di atas iman kita yang paling kudus dan berdoa di dalam Roh Kudus. Jika kita tidak membangun diri kita di atas iman dan tidak berdoa di dalam Roh Kudus, kita akan mudah terlepas dari kasih Allah. Dari saat ke saat kita perlu menikmati kasih Allah. Kita seharusnya berada di dalam kasih Allah, bukan hanya secara objektif, tetapi juga secara subjektif. Kita perlu senantiasa memelihara diri kita di dalam kenikmatan kasih Allah melalui membangun diri kita dan melalui berdoa. Membangun diri kita berkaitan dengan firman kudus, dan berdoa berkaitan dengan Roh Kudus. Karena itu, jika kita memiliki firman yang tergarap ke dalam kita dan Roh itu bekerja di dalam kita, kita akan terpelihara di dalam kenikmatan kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hayat yang kekal.

Menurut Yudas 20-21, kita perlu hidup di dalam Allah Tritunggal. Tetapi bagaimanakah kita bisa hidup di dalam Allah Tritunggal? Kita hidup di dalam Allah Tritunggal melalui berdoa dalam Roh Kudus, memelihara diri kita dalam kasih Allah, dan menantikan rahmat Tuhan Yesus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 3

No comments: