Pembacaan Alkitab: 3 Yoh. 5-8
Doa baca: 3 Yoh. 5
Saudaraku yang terkasih, engkau bertindak sebagai
orang percaya dalam segala sesuatu yang kaulakukan untuk saudara-saudara
seiman, sekalipun mereka orang-orang asing.
Dalam Surat 2 dan 3 Yohanes, Rasul Yohanes berbicara
tentang mengasihi dalam kebenaran. Dalam 2 Yohanes dia berkata lebih lanjut bahwa
orang yang telah mengenal kebenaran juga mengasihi penerima surat ini dalam kebenaran,
dikarenakan kebenaran yang tinggal dalam kita dan akan bersama kita selamanya (2
Yoh. 2). Tidak hanya demikian, dalam 2 Yohanes 4 dan dalam 3 Yohanes 3-4, Yohanes
bersukacita melihat anak-anaknya berjalan dalam kebenaran, mereka berjalan dalam
kenikmatan Allah Tritunggal. Alasan kita mengasihi orang-orang lain adalah kita
menikmati Allah Tritunggal dan Allah Tritunggal yang kita nikmati adalah kasih.
Karena kita menikmati Allah Tritunggal, kasih mengalir keluar dari kita kepada orang-orang
lain. Karena kita menerima Allah yang adalah kasih ke dalam kita, karena kita “makan”
Allah sebagai kasih, maka kita menjadi kasih. Mengenai hal ini, kita teringat perkataan,
“Kamu adalah apa yang kamu makan.” Akibat dari makan Allah adalah kita mengasihi
orang-orang lain dalam kebenaran.
Agar dapat mengalami dan menikmati Allah Tritunggal
secara riil, kita perlu nampak bahwa Dia adalah Roh yang berhuni di dalam roh kita
yang dilahirkan kembali. Roh ini adalah Roh pemberi-hayat yang almuhit, majemuk,
yang adalah kesempurnaan Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Roh ini dapat
dianggap “sari” Allah Tritunggal. Seperti sari dari suatu zat yang digunakan sebagai
obat atau untuk masakan sangat pekat, Roh itu sebagai sari Allah Tritunggal juga
sangat pekat. Hari ini Allah kita adalah Roh di dalam roh kita. Jika kita kembali
ke roh kita, tinggal di dalam roh kita, dan melatih roh kita untuk menyeru nama
Tuhan dan doa-baca firman, kita akan menikmati Allah Tritunggal. Kemudian kenikmatan
ini akan mengubah kita, mentransformasi kita, dan membentuk cara hidup kita.
Dalam ayat 6 Yohanes mengatakan bahwa saudara-saudara
yang dalam perjalanan ini, bersaksi tentang kasihnya di hadapan gereja. Ini mengacu
pada waktu lampau dan di dalam gereja di mana rasul ada. Kemudian Yohanes melanjutkan
dengan mengatakan bahwa Gayus memperlakukan mereka dengan baik, menolong mereka
dengan cara yang berkenan kepada Allah. Ini mengacu kepada apa yang dilakukan pada
masa yang akan datang. Di satu pihak rasul memuji Gayus atas apa yang telah ia lakukan
di masa lalu, yaitu memberi tumpangan kepada saudara-saudara yang dalam perjalanan;
di pihak lain, ia mendorongnya untuk menolong mereka di masa yang akan datang. Khususnya,
Yohanes mendorong Gayus menolong mereka dengan cara yang diperkenan Allah.
Dalam ayat 7 Yohanes mengatakan bahwa pekerja-pekerja
yang keluar demi kebenaran tidak menerima apa pun dari orang-orang yang tidak mengenal
Allah. Orang-orang yang tidak mengenal Allah, penyembah-penyembah berhala, tidak
ada hubungannya dengan pergerakan Allah untuk melaksanakan ekonomi-Nya di bumi.
Jika setiap orang yang bekerja bagi ekonomi Perjanjian Baru Allah menerima bantuan
untuk pekerjaan Allah, khususnya bantuan keuangan, dari orang-orang yang tidak mengenal
Allah, ini memalukan dan bahkan menghina Allah. Pada zaman rasul, saudara-saudara
yang bekerja untuk Allah tidak mengambil sesuatu apa pun dari penyembah berhala.
Karena itu, rasul mendorong kaum beriman untuk mendukung pekerjaan bagi ekonomi
Allah ini.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 2 Yohanes, Berita
1
No comments:
Post a Comment