Hitstat

27 January 2017

Yudas - Minggu 1 Jumat



Pembacaan Alkitab: Yud. 11-13
Doa baca: Yud. 12
Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tidak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang tercabut dengan akar-akarnya dan mati sama sekali.


Dalam ayat 11 Yudas menyebutkan jalan yang ditempuh Kain, kesesatan Bileam, dan pemberontakan Korah. Jalan yang ditempuh Kain adalah jalan melayani Allah secara agamawi berdasarkan kehendak pribadi seseorang, dengan bidah menolak penebusan oleh darah yang diminta dan ditetapkan oleh Allah. Orang-orang yang mengikuti jalan Kain, berdasarkan daging iri terhadap umat sejati Allah karena kesaksian mereka yang setia terhadap Allah (Kej. 4:2-8).

Kita telah menunjukkan bahwa Kain menolak penebusan melalui darah yang ditetapkan oleh Allah, dan ia juga iri hati terhadap saudaranya, Habel. Habel adalah anak Allah yang sejati, dan kesaksiannya adalah setia kepada Allah dan diperkenan oleh Allah. Allah menerima persembahan Habel dengan senang hati. Tetapi Kain iri kepada adiknya begitu rupa sehingga membunuhnya. Pada prinsipnya, hal ini telah terjadi sejak 19 abad yang lalu. Orang-orang yang diperkenan oleh Allah menderita aniaya di tangan mereka yang melayani Allah secara agamawi, yang menurut kehendak diri sendiri.

Kesesatan Bileam adalah kesesatan mengajarkan doktrin yang salah karena upah, padahal ia tahu bahwa hal itu bertentangan dengan kebenaran dan berlawanan dengan umat Allah, dan dengan memalukan menggunakan pengaruh karunia tertentu untuk menyimpangkan umat Allah dari penyembahan yang murni terhadap Tuhan kepada penyembahan berhala (Bil. 22:7, 21; 31:16; Why. 2:14). Bileam tahu apa yang diajarkannya bertentangan dengan kebenaran Allah dan berlawanan dengan umat-Nya, namun ia sengaja mengajarkannya demi upah.
Jika kita mengetahui kebenaran, kita harus mengajarkan dan memberitakannya tanpa mempedulikan berapa pun harganya. Tetapi jika kita tidak berani mengajarkan dan memberitakan kebenaran itu karena takut rugi atau karena ingin memperoleh uang, berarti kita mempraktekkan kesesatan Bileam. Betapa memalukan, ada pengkhotbah yang tidak memberitakan kebenaran karena takut kehilangan tunjangan keuangan! Dalam prinsipnya, inilah kesesatan Bileam.

Pemberontakan Korah adalah pemberontakan terhadap wakil wewenang Allah dalam pemerintahan-Nya, dan terhadap firman-Nya yang diucapkan oleh wakil-Nya (misalnya, Musa). Hal ini mendatangkan kehancuran (Bil. 16:1-40).

Musa adalah wakil Allah dalam kekuasaan-Nya dan juga dalam mengucapkan firman-Nya. Tetapi Korah dan 250 orang lainnya memberontak menentang kekuasaan dan perkataan Musa. Sesungguhnya, kekuasaan dan perkataan ini berasal dari Allah, bukan dari diri Musa. Kekuasaan Musa adalah kekuasaan Allah dan pembicaraannya adalah pembicaraan Allah. Namun, Korah dan sekutunya memberontak menentang hal itu. Akibatnya, Korah dan sekutunya mengalami satu penghakiman yang serius: bumi menganga dan menelan mereka hidup-hidup. Kita tahu dari sejarah bahwa Allah selalu berbicara melalui seorang wakil kekuasaan-Nya. Memberontak melawan kekuasaan dan pembicaraan ini, dalam prinsipnya, berarti berada dalam pemberontakan Korah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 2

No comments: