Pembacaan Alkitab: Yud. 11-13
Doa baca: Yud. 12
Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana
mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka
bagaikan awan yang tidak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan
pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang
tercabut dengan akar-akarnya dan mati sama sekali.
Dalam ayat
11 Yudas menyebutkan jalan yang ditempuh Kain, kesesatan Bileam, dan pemberontakan
Korah. Jalan yang ditempuh Kain adalah jalan melayani Allah secara agamawi berdasarkan
kehendak pribadi seseorang, dengan bidah menolak penebusan oleh darah yang diminta
dan ditetapkan oleh Allah. Orang-orang yang mengikuti jalan Kain, berdasarkan daging
iri terhadap umat sejati Allah karena kesaksian mereka yang setia terhadap Allah
(Kej. 4:2-8).
Kita telah menunjukkan bahwa Kain menolak penebusan
melalui darah yang ditetapkan oleh Allah, dan ia juga iri hati terhadap saudaranya,
Habel. Habel adalah anak Allah yang sejati, dan kesaksiannya adalah setia kepada
Allah dan diperkenan oleh Allah. Allah menerima persembahan Habel dengan senang
hati. Tetapi Kain iri kepada adiknya begitu rupa sehingga membunuhnya. Pada prinsipnya,
hal ini telah terjadi sejak 19 abad yang lalu. Orang-orang yang diperkenan oleh
Allah menderita aniaya di tangan mereka yang melayani Allah secara agamawi, yang
menurut kehendak diri sendiri.
Kesesatan Bileam adalah kesesatan mengajarkan doktrin
yang salah karena upah, padahal ia tahu bahwa hal itu bertentangan dengan kebenaran
dan berlawanan dengan umat Allah, dan dengan memalukan menggunakan pengaruh karunia
tertentu untuk menyimpangkan umat Allah dari penyembahan yang murni terhadap Tuhan
kepada penyembahan berhala (Bil. 22:7, 21; 31:16; Why. 2:14). Bileam tahu apa yang
diajarkannya bertentangan dengan kebenaran Allah dan berlawanan dengan umat-Nya,
namun ia sengaja mengajarkannya demi upah.
Jika kita mengetahui kebenaran, kita harus mengajarkan
dan memberitakannya tanpa mempedulikan berapa pun harganya. Tetapi jika kita tidak
berani mengajarkan dan memberitakan kebenaran itu karena takut rugi atau karena
ingin memperoleh uang, berarti kita mempraktekkan kesesatan Bileam. Betapa memalukan,
ada pengkhotbah yang tidak memberitakan kebenaran karena takut kehilangan tunjangan
keuangan! Dalam prinsipnya, inilah kesesatan Bileam.
Pemberontakan Korah adalah pemberontakan terhadap
wakil wewenang Allah dalam pemerintahan-Nya, dan terhadap firman-Nya yang diucapkan
oleh wakil-Nya (misalnya, Musa). Hal ini mendatangkan kehancuran (Bil. 16:1-40).
Musa adalah wakil Allah dalam kekuasaan-Nya dan
juga dalam mengucapkan firman-Nya. Tetapi Korah dan 250 orang lainnya memberontak
menentang kekuasaan dan perkataan Musa. Sesungguhnya, kekuasaan dan perkataan ini
berasal dari Allah, bukan dari diri Musa. Kekuasaan Musa adalah kekuasaan Allah
dan pembicaraannya adalah pembicaraan Allah. Namun, Korah dan sekutunya memberontak
menentang hal itu. Akibatnya, Korah dan sekutunya mengalami satu penghakiman yang
serius: bumi menganga dan menelan mereka hidup-hidup. Kita tahu dari sejarah bahwa Allah selalu berbicara melalui seorang
wakil kekuasaan-Nya. Memberontak melawan kekuasaan dan pembicaraan ini, dalam prinsipnya,
berarti berada dalam pemberontakan Korah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 2
No comments:
Post a Comment