Hitstat

06 October 2012

Efesus - Minggu 2 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:4; Yoh. 20:17


Kita tidak saja memiliki Roh Anak Allah dan hayat Anak Allah, kita pun memiliki kedudukan Anak Allah (Yoh. 20:17). Sesungguhnya, keputraan lebih erat hubungannya dengan kedudukan daripada dengan hayat. Mungkin Anda seorang anak dari ayah Anda, tetapi karena alasan hukum tertentu, Anda mungkin tidak mempunyai kedudukan sebagai anak, jika demikian berarti Anda tidak memiliki hak keputraan. Jadi, keputraan merupakan masalah hukum. Sebagai contoh: seseorang mungkin sebenarnya bukan terlahir sebagai anak orang kaya. Tetapi bila ia memiliki kedudukan sebagai anak orang itu secara hukum, maka ia berhak menjadi ahli warisnya. Warisan itu menjadi miliknya bukan menurut hayat, melainkan menurut kedudukannya. Tetapi beberapa anak yang sejati malahan boleh jadi kehilangan kedudukan sebagai anak, sekalipun mereka memiliki hayat ayah mereka. Ini menerangkan suatu fakta bahwa hayat anak Allah hanya berkaitan dengan hayat, tetapi kedudukan anak Allah itu masalah hukum. Haleluya, kita memiliki Roh Anak Allah, hayat Anak Allah, dan kita pun memiliki kedudukan Anak Allah.

Keputraan membawa kita kepada Allah, yaitu masuk ke dalam diri Allah sendiri, supaya kita dapat disatukan dengan-Nya dalam hayat dan sifat.

Sewaktu Bapa membawa kita kepada keputraan yang sempurna, kita diserupakan dengan gambar Anak-Nya (Rm. 8:29). Hal ini berarti Allah hendak “memutrakan” seluruh diri kita. Proses pemutraan ini sedang berlangsung dalam kehidupan gereja dewasa ini. Boleh jadi Anda telah disalahi oleh seseorang dalam kehidupan gereja, atau Anda yang menyalahi orang lain. Baik disalahi maupun menyalahi, kedua-duanya berguna bagi proses “pemutraan”. Saya bukan menganjuri Anda untuk disalahi atau menyalahi orang lain. Tetapi nyatanya masalah tersebut tidak dapat kita hindari. Jika bukan Anda yang menyalahi orang, Anda akan disalahi orang. Tetapi kita semua akan “diputrakan” oleh hal tersebut. Semakin disalahi, kita akan semakin “diputrakan”. Jika Anda tidak pernah disalahi dalam kehidupan gereja, Anda mungkin masih belum banyak mengalami “pemutraan”. Berbahagialah bila Anda disalahi oleh saudara saudari atau para penatua, sebab Anda telah cukup “diputrakan”. Tetapi, ada sebagian orang tidak bisa disalahi orang. Bila disalahi, ia akan meninggalkan kehidupan gereja. Pada saat demikian, seharusnya tidak meninggalkan kehidupan gereja, melainkan menghargainya, bahkan mencium hal-hal yang menyalahi kita, sebab hal-hal itulah yang “memutrakan” kita. Bila Anda ingin melarikan diri dari kehidupan gereja, hayat Anak Allah dalam Anda akan berkata, “Janganlah melarikan diri. Tinggallah dan tanggunglah hal itu, bahkan rangkullah dia.” Bila Anda merangkul hal itu, ia akan menjadi sukacita Anda. Itulah “pemutraan” dalam kehidupan gereja.

Kita semua berada dalam proses “pemutraan”. Kita memiliki Roh Anak Allah, hayat Anak Allah, dan kedudukan Anak Allah, tetapi kita masih perlu diserupakan dengan gambar Anak Allah. Karena itu, kita perlu lebih banyak “pemutraan”. Tuhan hendak menyerupakan kita dengan gambar-Nya, gambar Anak Allah. Satu-satunya tempat yang memungkinkan hal ini bisa terjadi adalah kehidupan gereja. Di luar gereja kita tidak dapat diserupakan dengan gambar Anak Allah. Sebab itu, saya menganjuri kalian, bersukacitalah dalam kehidupan gereja yang serba berantakan ini. Janganlah menendang duri (galah rangsang), melainkan terimalah proses “pemutraan” dengan senang hati.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 4

No comments: