Pembacaan Alkitab: Ef. 1:9-10
Efesus 1:9 mengatakan bahwa Allah
telah menyatakan kepada kita rahasia kehendak-Nya itu. Menyatakan kepada kita
rahasia kehendak-Nya itu adalah satu pokok dari hikmat dan kebijaksanaan Allah.
Dalam kekekalan Allah merancang satu kehendak. Kehendak ini terus tersembunyi
di dalam diri-Nya, karena itu ia merupakan suatu rahasia. Dalam hikmat dan
kebijaksanaan-Nya, Dia telah menyatakan kepada kita rahasia yang tersembunyi
ini melalui wahyu-Nya di dalam Kristus, yaitu melalui inkarnasi, penyaliban,
kebangkitan, dan kenaikan Kristus. Allah berkenan dan senang mewahyukan rahasia
kehendak-Nya itu kepada kita.
Rencana kerelaan-Nya dalam ayat 9
menurut bahasa aslinya adalah “kesukaan-Nya” atau “kesenangan-Nya”. Kesukaan
Allah adalah hasrat hati Allah, yaitu ingin memperoleh gereja; dan Allah
mewahyukan kehendak-Nya yang tersembunyi itu menurut hasrat hati-Nya. Hal ini
menurut kesukaan-Nya.
Kesukaan Allah itu dari semula
telah ditetapkan oleh Allah di dalam diri-Nya sendiri. Hal ini berarti Allah
sendirilah yang sebagai pemrakarsa, sumber, dan lingkungan kehendak kekal-Nya.
Allah mempunyai satu rencana, satu hasrat, dan menurut rencana-Nya, Dia
mempunyai satu kehendak. Eksistensi alam semesta adalah menurut kehendak Allah.
Langit, bumi, jutaan benda dan perkara, dan umat manusia seluruhnya adalah
menurut hasrat kehendak Allah. Pada akhirnya, segala benda itu akan terpadu
dalam hasrat Allah. Dalam alam semesta ada satu hasrat yakni hasrat Allah.
Karena hasrat ini direncanakan oleh Allah, tidak seorang pun dan tidak ada apa
pun yang dapat menggulingkannya. Setiap benda atau perkara yang terjadi di bumi
ini adalah untuk kehendak ini. Kita, anak-anak Allah, yang dilimpahi anugerah
Allah, adalah titik fokus dari kehendak-Nya, dan setiap perkara bekerja bagi
kita. Allah telah merencanakan hasrat ini di dalam diri-Nya sendiri. Dia tidak
bermusyawarah dengan siapa pun dalam hal ini.
Kesukaan Allah tidak lain sesuatu
yang Dia tetapkan dalam diri-Nya sendiri bagi suatu ekonomi pada kegenapan
waktu (ayat 10). Akhirnya, alam semesta akan berada di bawah satu ekonomi.
Istilah “ekonomi” di sini dalam bahasa Yunani ialah “oikonomia”. Dari semula
Allah telah menetapkan adanya suatu ekonomi. Seluruh kerajaan dalam alam
semesta — kerajaan malaikat, kerajaan setan, kerajaan manusia, kerajaan
binatang, dan kerajaan tumbuh-tumbuhan — semua untuk ekonomi dan bergerak maju
ke arahnya. Sebagai contoh: situasi dunia hari ini, menurut Alkitab, berpusat
di Timur Tengah. Sejak pembentukan kembali negara Israel pada tahun 1948, dan
khususnya sejak direbutnya Yerusalem oleh Israel di tahun 1967, Timur Tengah
telah menjadi pusat hubungan internasional. Semuanya ini sesuai dengan Alkitab,
dan itu adalah satu tanda bahwa alam semesta bergerak ke arah ekonomi Allah.
Ekonomi yang sedemikian ialah yang dirancang dan dikehendaki hasrat Allah.
Seluruh kerajaan akan berada di bawah ekonomi yang unik ini, yaitu segala
sesuatu disatukan di bawah satu kepala di dalam Kristus.
Dalam kehidupan gereja yang wajar,
kita telah disatukan di bawah satu kepala. Hal ini dalam kehidupan gereja
merupakan awal dari penyatuan segala sesuatu di bawah satu kepala oleh Allah.
Di bawah Kristus dan melalui gereja, Allah akan menyatukan segala sesuatu dalam
alam semesta di bawah satu kepala. Inilah rahasia kehendak Allah. Terakhir,
rahasia kehendak Allah dalam alam semesta adalah menyatukan segala-galanya di
bawah satu kepala di dalam Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment