Pembacaan Alkitab: Ef. 1:10; Why.
21:23-25
Penting untuk diketahui bahwa
disatukan di bawah satu kepala di dalam gereja itu merupakan perkara pertumbuhan
hayat. Bila kita mencoba disatukan di bawah satu kepala, namun tanpa bertumbuh
di dalam hayat, kita akan jatuh ke dalam organisasi. Menyatukan segala sesuatu
di bawah satu kepala dalam gereja, tanpa bertumbuh dalam hayat, itu merupakan
organisasi semata. Maka disatukan di bawah satu kepala dengan wajar ialah
pertumbuhan hayat. Semakin bertumbuh dalam hayat, Anda akan semakin memiliki
hayat, dan akan semakin disatukan di bawah satu kepala, sehingga akan semakin
diselamatkan dari tumpukan reruntuhan. Hal ini tidak mungkin digenapkan oleh
tangan manusia atau organisasi. Tidak ada usaha manusia yang bisa membantu
penyatuan di bawah satu kepala dalam kehidupan gereja. Saya tidak dapat
membantu Anda, dan Anda pun tidak dapat membantu saya. Satu-satunya yang dapat
membantu adalah pertumbuhan hayat. Oh, kita perlu bertumbuh dan membantu orang
lain bertumbuh! Kita perlu sa-ling menyuplaikan hayat, dan saling membantu
untuk bertumbuh. Jadi, penyatuan di bawah satu kepala dalam kehidupan gereja
mutlak tergantung pada pertumbuhan hayat.
Saya ingin memberi kesan yang
dalam kepada Anda bahwa alam semesta berada dalam reruntuhan. Kita telah
diselamatkan bukan hanya dari kejatuhan dan kedosaan, juga dari tumpukan
reruntuhan. Kini cara yang riil untuk diselamatkan dari reruntuhan adalah
bertumbuh dalam hayat. Semakin bertumbuh, kita akan semakin keluar dari
reruntuhan.
Perkara menjadi satu di bawah satu
kepala dalam kehidupan gereja juga terjadi melalui terang (Why. 21:23-25).
Tentu saja, terang di sini bukan terang pengetahuan, melainkan terang hayat.
Yohanes 1:4 mengatakan, “Dalam Dia ada hidup (hayat) dan hidup itu adalah
terang manusia.” Terang di sini memancar dari hayat yang olehnya kita
bertumbuh. Tatkala kita bertumbuh dalam hayat, kita pun memiliki terang hayat.
Segala sesuatu akan teratur, tertib, dan rapi di bawah terang ini. Bila kita
tidak memiliki hayat dan terang, melainkan memiliki maut dan kegelapan, kita
akan tetap berada dalam reruntuhan. Di mana ada maut dan kegelapan, di situ ada
reruntuhan. Seluruh masyarakat manusia, termasuk “kekristenan” hari ini, tidak
lain maut dan kegelapan, dan karenanya semua itu merupakan tumpukan reruntuhan.
Akan tetapi, karena kita penuh dengan hayat dan berada di bawah terang, kita
bukanlah suatu tumpukan reruntuhan. Karena kita berada dalam hayat, dan karena
seluruh pergerakan kita di dalam terang, maka tidak ada kekacauan. Meskipun
kekristenan hari ini merupakan satu tumpukan reruntuhan dalam maut dan
kegelapan, tetapi kita berada dalam kehidupan gereja, dalam hayat, dan di bawah
terang. Oleh hayat dan terang inilah kita disatukan di bawah satu kepala.
Kita telah nampak bahwa gereja
memelopori untuk disatukan di bawah satu kepala di dalam Kristus. Akhirnya,
masa seribu tahun akan tiba, dan selanjutnya, tiba pula langit baru dan bumi
baru serta Yerusalem Baru. Dalam langit baru dan bumi baru, segala sesuatu akan
disatukan di bawah satu kepala di dalam Kristus. Dalam Yerusalem Baru tidak
akan ada maut dan malam; sebaliknya, segala sesuatu akan dijenuhi oleh hayat
dan berada di bawah terang. Dengan Yerusalem Baru selaku intinya, segala
sesuatu dalam langit dan bumi baru akan disatukan di bawah satu kepala. Pada
waktu itu, Efesus 1:10 akan terwujud sepenuhnya. Kemudian kita akan menyadari
bahwa Kristus adalah Kepala segala sesuatu bagi gereja, Tubuh-Nya, yakni
kepenuhan Dia yang memenuhi semua di dalam segala sesuatu. Hari ini, dalam
kehidupan gereja, kita memelopori untuk disatukan di bawah satu kepala di dalam
Kristus. Untuk hal ini kita perlu bertumbuh dalam hayat dan memiliki terang
hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment