Hitstat

22 October 2012

Efesus - Minggu 5 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:9-10; Rm. 8:20-21


Ekonomi yang Allah rencanakan dalam diri-Nya sendiri bertujuan untuk menyatukan segala sesuatu di bawah satu kepala di dalam Kristus pada kegenapan waktunya. Waktu di sini mengacu kepada zaman. Kegenapan waktu akan tiba ketika langit baru dan bumi baru muncul setelah semua pengaturan Allah dalam semua zaman tergenap.

Untuk memahami ekonomi anugerah Allah, kita perlu mengetahui bahwa Allah telah membuat satu rencana pada kekekalan yang lampau. Berdasarkan rencana-Nya ini, Dia menciptakan alam semesta dengan langit, bumi, dan miliaran benda lainnya. Kemudian Dia menciptakan umat manusia sebagai inti alam semesta dan wadah untuk menampung Allah bagi ekspresi-Nya. Perkataan ini sangat sederhana, namun telah merangkum seluruh Alkitab. Manusia tidak diciptakan sebagai suatu alat, tetapi sebagai wadah untuk menampung Allah, agar Allah dapat diekspresikan dari dalam manusia. Itulah rencana kekal Allah dan itulah tujuan abadi-Nya.

Dalam hikmat-Nya, Allah mengizinkan satu penghulu malaikat memberontak. Tanpa izin Allah, tidak ada pemberontakan yang mungkin terjadi. Bahkan pemberontakan di antara malaikat-malaikat pun tak mungkin terjadi di luar izin Allah. Allah mengizinkan salah satu dari malaikat-Nya memberontak melawan-Nya. Hal ini terjadi menurut hikmat Allah. Pemberontakan Iblis itu bermanfaat seperti latar belakang yang berwarna hitam dari sebuah lukisan, yang membuat obyek utamanya menjadi lebih mencolok dan jelas.

Kitab Kejadian mewahyukan betapa Iblis datang dan menginjeksikan dirinya ke dalam manusia, yang adalah inti alam semesta. Tatkala Iblis menginjeksikan dirinya ke dalam manusia, Iblis menjadi maut dan kegelapan bagi manusia. Bila Iblis datang ke dalam diri kita atau ke dalam keluarga kita, timbullah maut dan kegelapan. Akibat dari maut dan kegelapan itu ialah keruntuhan. Sese-orang yang dipenuhi oleh hayat, tentu dapat berdiri tegak. Tetapi bila kuasa maut diinjeksikan ke dalamnya, ia akan jatuh, tergeletak; ia runtuh. Ia bukan disatukan di bawah satu kepala, melainkan runtuh menjadi suatu tumpukan. Seperti telah kita tegaskan dalam berita sebelumnya, alam semesta, termasuk umat manusia, telah menjadi satu tumpukan reruntuhan yang diakibatkan oleh Iblis dengan menginjeksikan dirinya ke dalam penciptaan Allah sebagai faktor maut. Iblis telah mendatangkan maut ke dalam segenap ciptaan Allah. Segenap ciptaan telah diinjeksi oleh faktor maut Iblis. Itulah sebabnya Roma 8:20-21 mengatakan bahwa seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan dan berada di bawah perbudakan kebinasaan.

Keruntuhan alam semesta memberi Allah satu kesempatan paling baik untuk mengekspresikan hikmat-Nya. Tanpa suasana maut dan keruntuhan, hikmat Allah tidak dapat diekspresikan dengan sepenuhnya. Melalui gereja, pelbagai ragam hikmat Allah dapat diekspresikan. Keruntuhan diakibatkan oleh penginjeksian faktor maut Iblis ke dalam manusia seperti latar belakang hi-tam, agar hikmat Allah ternyata lebih mulia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 9

No comments: