Pembacaan Alkitab: Ef. 1:9-10; Rm.
8:20-21
Ekonomi yang Allah rencanakan
dalam diri-Nya sendiri bertujuan untuk menyatukan segala sesuatu di bawah satu
kepala di dalam Kristus pada kegenapan waktunya. Waktu di sini mengacu kepada
zaman. Kegenapan waktu akan tiba ketika langit baru dan bumi baru muncul
setelah semua pengaturan Allah dalam semua zaman tergenap.
Untuk memahami ekonomi anugerah
Allah, kita perlu mengetahui bahwa Allah telah membuat satu rencana pada
kekekalan yang lampau. Berdasarkan rencana-Nya ini, Dia menciptakan alam
semesta dengan langit, bumi, dan miliaran benda lainnya. Kemudian Dia
menciptakan umat manusia sebagai inti alam semesta dan wadah untuk menampung
Allah bagi ekspresi-Nya. Perkataan ini sangat sederhana, namun telah merangkum
seluruh Alkitab. Manusia tidak diciptakan sebagai suatu alat, tetapi sebagai
wadah untuk menampung Allah, agar Allah dapat diekspresikan dari dalam manusia.
Itulah rencana kekal Allah dan itulah tujuan abadi-Nya.
Dalam hikmat-Nya, Allah
mengizinkan satu penghulu malaikat memberontak. Tanpa izin Allah, tidak ada
pemberontakan yang mungkin terjadi. Bahkan pemberontakan di antara
malaikat-malaikat pun tak mungkin terjadi di luar izin Allah. Allah mengizinkan
salah satu dari malaikat-Nya memberontak melawan-Nya. Hal ini terjadi menurut
hikmat Allah. Pemberontakan Iblis itu bermanfaat seperti latar belakang yang
berwarna hitam dari sebuah lukisan, yang membuat obyek utamanya menjadi lebih
mencolok dan jelas.
Kitab Kejadian mewahyukan betapa
Iblis datang dan menginjeksikan dirinya ke dalam manusia, yang adalah inti alam
semesta. Tatkala Iblis menginjeksikan dirinya ke dalam manusia, Iblis menjadi
maut dan kegelapan bagi manusia. Bila Iblis datang ke dalam diri kita atau ke
dalam keluarga kita, timbullah maut dan kegelapan. Akibat dari maut dan kegelapan
itu ialah keruntuhan. Sese-orang yang dipenuhi oleh hayat, tentu dapat berdiri
tegak. Tetapi bila kuasa maut diinjeksikan ke dalamnya, ia akan jatuh,
tergeletak; ia runtuh. Ia bukan disatukan di bawah satu kepala, melainkan
runtuh menjadi suatu tumpukan. Seperti telah kita tegaskan dalam berita
sebelumnya, alam semesta, termasuk umat manusia, telah menjadi satu tumpukan
reruntuhan yang diakibatkan oleh Iblis dengan menginjeksikan dirinya ke dalam
penciptaan Allah sebagai faktor maut. Iblis telah mendatangkan maut ke dalam
segenap ciptaan Allah. Segenap ciptaan telah diinjeksi oleh faktor maut Iblis.
Itulah sebabnya Roma 8:20-21 mengatakan bahwa seluruh makhluk telah ditaklukkan
kepada kesia-siaan dan berada di bawah perbudakan kebinasaan.
Keruntuhan alam semesta memberi
Allah satu kesempatan paling baik untuk mengekspresikan hikmat-Nya. Tanpa
suasana maut dan keruntuhan, hikmat Allah tidak dapat diekspresikan dengan
sepenuhnya. Melalui gereja, pelbagai ragam hikmat Allah dapat diekspresikan.
Keruntuhan diakibatkan oleh penginjeksian faktor maut Iblis ke dalam manusia
seperti latar belakang hi-tam, agar hikmat Allah ternyata lebih mulia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment