Hitstat

26 October 2012

Efesus - Minggu 5 Jumat


Pembacaan Alkitab: Why. 21:1; 22:1-2


Ekonomi Allah adalah penyaluran hayat ke dalam orang-orang yang telah mati. Walaupun Adam telah mati, Allah datang untuk menyalurkan sesuatu dari diri-Nya sendiri ke dalam Habel. Allah juga melakukan hal yang sama kepada Enos dan Henokh. Jangan mengira, dalam dirinya sendiri yang mati, Henokh dapat hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun (Kej. 5:22). Hal itu hanya mungkin terjadi melalui Allah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalamnya. Demikian pula halnya dengan Nuh. Nuh hidup bergaul dengan Allah, dan memiliki iman yang kuat, karena Allah telah menyalurkan diri-Nya ke dalamnya. Allah menyalurkan diri-Nya, mulamula kepada Habel dan bertambah terus dalam setiap generasi. Karena itu, ekonomi pada Henokh lebih besar daripada penyaluran pada Enos; dan penyaluran pada Nuh lebih besar daripada penyaluran pada Henokh. Pada Abraham lebih besar lagi. Kisah Para Rasul 7:2 mengatakan bahwa Allah yang mulia menampakkan diri kepada Abraham. Penampakan itu sesungguhnya merupakan suatu penyaluran. Abraham dapat beriman di dalam Allah, karena Allah telah menyalurkan diri-Nya ke dalam diri Abraham.

Hal yang sama terjadi pada diri kita ketika kita mendengar Injil dan bertobat. Ketika kita bertobat dan mengaku dosa kepada Allah, Allah segera menyalurkan diri-Nya ke dalam kita, walaupun pada saat itu kita mungkin tidak menyadari penyaluran Allah. Tetapi bila kita mengenang pengalaman kita, kita tahu bahwa memang itulah yang terjadi. Pada saat saya bertobat dan mengaku dosa kepada Allah, ada sesuatu tersalur ke dalam diri saya. Saya menangis, tetapi batin saya membara. Itu adalah gerakan dari Allah, juga penyaluran-Nya. Ketika Allah datang untuk menggerakkan kita, Dia juga menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Tidak ada yang dapat mengubah kita seperti ekonomi Allah. Dia dapat mengubah seorang penyamun menjadi seorang saleh, karena ekonomi-Nya menyalurkan sifat kudus Allah ke dalam orang itu. Saya menganjuri kalian pergi menghadap Tuhan selama 30 menit untuk menerima penyaluran-Nya. Selama waktu itu, lupakanlah kesulitan dan keadaan sekitar Anda, bukalah diri Anda bagi-Nya, dan akuilah kekurangan dan ketidakbenaran Anda. Semakin Anda mengaku kepada-Nya, Anda akan semakin membuka jalan bagi-Nya untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam Anda.

Kita telah melihat bahwa Allah telah membagikan diri-Nya ke dalam Habel, Enos, Henokh, Nuh, dan Abraham. Dia bahkan telah membagikan diri-Nya kepada Musa lebih banyak lagi, apalagi pada diri Tuhan Yesus.

Pembagian ini terus berlangsung dalam surat-surat kiriman dalam Perjanjian Baru. Pembagian Allah pada masa kini bahkan lebih besar dibanding pada masa Rasul Paulus; mungkin setelah Anda mendengar hal ini Anda merasa benar. Saya ragu, pada masa Paulus masih berada di bumi, adakah satu perhimpunan yang beruntung sehingga dapat mendengar perkataan yang kalian dengar hari ini. Hari ini ada penyaluran anugerah Allah yang lebih dalam, lebih tinggi dan lebih luas. Penyaluran ini akan berlangsung terus melalui masa seribu tahun dan mencapai kegenapan waktu. Ekonomi kegenapan waktu akan merupakan penyaluran yang paling tinggi dan luas. Ekonomi ini akan berlangsung dalam alam kekal, seperti yang diwahyukan dalam Wahyu 21-22.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 10

No comments: