Pembacaan Alkitab: Why. 21:1;
22:1-2
Ekonomi Allah adalah penyaluran
hayat ke dalam orang-orang yang telah mati. Walaupun Adam telah mati, Allah
datang untuk menyalurkan sesuatu dari diri-Nya sendiri ke dalam Habel. Allah
juga melakukan hal yang sama kepada Enos dan Henokh. Jangan mengira, dalam
dirinya sendiri yang mati, Henokh dapat hidup bergaul dengan Allah selama tiga
ratus tahun (Kej. 5:22). Hal itu hanya mungkin terjadi melalui Allah
menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalamnya. Demikian pula halnya dengan Nuh. Nuh
hidup bergaul dengan Allah, dan memiliki iman yang kuat, karena Allah telah
menyalurkan diri-Nya ke dalamnya. Allah menyalurkan diri-Nya, mulamula kepada
Habel dan bertambah terus dalam setiap generasi. Karena itu, ekonomi pada
Henokh lebih besar daripada penyaluran pada Enos; dan penyaluran pada Nuh lebih
besar daripada penyaluran pada Henokh. Pada Abraham lebih besar lagi. Kisah
Para Rasul 7:2 mengatakan bahwa Allah yang mulia menampakkan diri kepada
Abraham. Penampakan itu sesungguhnya merupakan suatu penyaluran. Abraham dapat
beriman di dalam Allah, karena Allah telah menyalurkan diri-Nya ke dalam diri
Abraham.
Hal yang sama terjadi pada diri
kita ketika kita mendengar Injil dan bertobat. Ketika kita bertobat dan mengaku
dosa kepada Allah, Allah segera menyalurkan diri-Nya ke dalam kita, walaupun
pada saat itu kita mungkin tidak menyadari penyaluran Allah. Tetapi bila kita
mengenang pengalaman kita, kita tahu bahwa memang itulah yang terjadi. Pada
saat saya bertobat dan mengaku dosa kepada Allah, ada sesuatu tersalur ke dalam
diri saya. Saya menangis, tetapi batin saya membara. Itu adalah gerakan dari
Allah, juga penyaluran-Nya. Ketika Allah datang untuk menggerakkan kita, Dia
juga menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Tidak ada yang dapat mengubah
kita seperti ekonomi Allah. Dia dapat mengubah seorang penyamun menjadi seorang
saleh, karena ekonomi-Nya menyalurkan sifat kudus Allah ke dalam orang itu.
Saya menganjuri kalian pergi menghadap Tuhan selama 30 menit untuk menerima
penyaluran-Nya. Selama waktu itu, lupakanlah kesulitan dan keadaan sekitar
Anda, bukalah diri Anda bagi-Nya, dan akuilah kekurangan dan ketidakbenaran
Anda. Semakin Anda mengaku kepada-Nya, Anda akan semakin membuka jalan bagi-Nya
untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam Anda.
Kita telah melihat bahwa Allah
telah membagikan diri-Nya ke dalam Habel, Enos, Henokh, Nuh, dan Abraham. Dia
bahkan telah membagikan diri-Nya kepada Musa lebih banyak lagi, apalagi pada
diri Tuhan Yesus.
Pembagian ini terus berlangsung
dalam surat-surat kiriman dalam Perjanjian Baru. Pembagian Allah pada masa kini
bahkan lebih besar dibanding pada masa Rasul Paulus; mungkin setelah Anda
mendengar hal ini Anda merasa benar. Saya ragu, pada masa Paulus masih berada
di bumi, adakah satu perhimpunan yang beruntung sehingga dapat mendengar
perkataan yang kalian dengar hari ini. Hari ini ada penyaluran anugerah Allah
yang lebih dalam, lebih tinggi dan lebih luas. Penyaluran ini akan berlangsung
terus melalui masa seribu tahun dan mencapai kegenapan waktu. Ekonomi kegenapan
waktu akan merupakan penyaluran yang paling tinggi dan luas. Ekonomi ini akan
berlangsung dalam alam kekal, seperti yang diwahyukan dalam Wahyu 21-22.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment