Hitstat

31 October 2012

Efesus - Minggu 6 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:11-12; 14


Ayat 11 mengatakan bahwa kita telah dijadikan warisan menurut rencana kehendak Dia yang bekerja dalam segala sesuatu. Allah mengerjakan segala sesuatu menurut rencana kehendak-Nya. Kehendak Allah berbeda dengan rencana-Nya. Kehendak ditujukan kepada keinginan-Nya, sedang rencana ditujukan kepada pertimbangan-Nya. Allah mengerjakan segala sesuatu menurut pertimbangan keinginan-Nya. Pekerjaan-Nya terutama berkaitan dengan kita, keinginan-Nya terhadap kita ialah menjadikan kita warisan-Nya. Dalam rencana-Nya, Dia mempertimbangkan bagaimana caranya merampungkan hal ini; Dia tidak melakukannya tanpa pertimbangan yang teliti. Sebagai contoh: seorang saudari mungkin ingin memanggang kue yang istimewa. Sebelum memanggangnya, pasti ia mempertimbangkan dulu bagaimana melaksanakannya. Tanpa pertimbangan seperti itu, mungkin kuenya akan gagal dalam proses pemanggangan. Demikian pula, Allah dengan sangat berhati-hati dan dengan pertimbangan yang teliti menjadikan kita warisan-Nya.

Allah mengerjakan segala perkara menurut rencana keinginan-Nya, agar kita menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sedang melakukan pekerjaan yang paling bagus di atas diri kita. Tidak ada satu pekerjaan yang kasar yang dapat menghasilkan pujian atau apresiasi yang tinggi. Pekerjaan yang paling baiklah yang menghasilkan apresiasi tertinggi, dan dari apresiasi itu terbit puji-pujian yang tertinggi. Karena Allah bekerja di atas diri kita dengan cara yang paling bagus, maka kita akan menjadi penyebab apresiasi yang terbesar.

Ayat 12 menerangkan bahwa kita “sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus”. Kata Yunani yang diterjemahkan “sebelumnya” dapat juga diterjemahkan “terlebih dulu”. Kata “pada” dalam bahasa aslinya adalah “dalam”. Kita, kaum beriman Perjanjian Baru, adalah orang-orang yang terlebih dulu menaruh harapan dalam Kristus, yaitu kita menaruh harapan dalam Dia pada zaman ini, sedang orang-orang Yahudi baru akan menaruh harapan mereka dalam Kristus pada zaman yang akan datang. Hari ini, kita sudah menaruh harapan dalam Kristus, tetapi orang-orang Yahudi, yang tidak menaruh harapan dalam Kristus berada dalam suatu keadaan yang sangat kasihan.

Kita telah menaruh harapan dalam Kristus sebelum kedatangan-Nya untuk mendirikan Kerajaan Mesias-Nya. Tetapi orang-orang Yahudi baru akan menaruh harapan dalam Kristus setelah kedatangan-Nya kelak. Karena kita penuh harapan dalam Kristus, maka kita dapat menjadi penyebab pujian universal dari para malaikat atas kemuliaan Allah.

Akhirnya, kita akan menjadi pujian kemuliaan Allah. Seperti telah kita lihat, Allah telah dimuliakan, diekspresikan di atas diri kaum beriman Perjanjian Baru. Ekspresi ini tidak terlihat pada hari ini, namun pada suatu hari akan tertampak. Pada masa itu ekspresi Allah melalui kaum beriman Perjanjian Baru akan membangkitkan pujian yang universal. Allah kita akan sepenuhnya diekspresikan dan dimuliakan melalui kita dan di antara kita. Setelah itu alam semesta akan memuji kemuliaan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 11

No comments: