Pembacaan Alkitab: Ef. 1:7-9; 3:5
Dalam berita ini kita akan
membahas tentang rahasia kehendak Allah. Dalam kehendak Allah terdapat satu
rahasia, yakni satu rahasia yang telah tersembunyi dari zaman ke zaman (3:5;
Kol. 1:26). Alam semesta merupakan suatu rahasia. Mengapa ada langit? Mengapa
pula ada bumi? Mengapa dalam alam semesta ada jutaan benda? Mengapa manusia
berada di bumi ini? Semua pertanyaan ini merupakan rahasia, dan menimbulkan
banyak filsafat yang berbeda-beda. Rahasia ini, yaitu kehendak Allah, telah
dinyatakan kepada gereja lewat para rasul. Kehendak adalah suatu keinginan,
maka kehendak Allah adalah keinginan Allah. Kehendak Allah berkaitan sangat
erat dengan hasrat hati-Nya. Maka, rahasia alam semesta adalah masalah kehendak
Allah, yang berbagian dengan hasrat hati Allah. Kita perlu mengetahui rahasia
ini, mengetahui kehendak Allah dan hasrat hati Allah.
Beberapa orang mungkin mengatakan
bahwa kehendak Allah ialah memiliki gereja dan gereja adalah hasrat hati Allah.
Ini benar, tetapi kita perlu bertanya, apakah gereja itu? Banyak orang Kristen,
termasuk guru-guru Kristen, tidak memiliki pengertian yang jelas terhadap
gereja. Gereja bukan hanya sekelompok manusia. Dalam diri kita sendiri kita
bukanlah gereja, melainkan orang berdosa yang kasihan. Cara satu-satunya untuk
dapat menjadi gereja ialah Allah di dalam Anak-Nya, menggarapkan diri-Nya ke
dalam diri kita. Kebanyakan orang Kristen hari ini tidak nampak masalah yang
penting, menentukan, dan vital ini, yaitu Allah, dalam Anak-Nya sedang
menggarapkan diri-Nya ke dalam umat pilihan dan tebusan-Nya. Mereka mungkin
tahu tentang pilihan dan penebusan Allah, dan mereka mungkin menyadari diri
mereka telah dipilih dan ditebus. Akan tetapi mereka tidak nampak bahwa Allah
yang telah memilih dan menebus mereka, dalam persona Anak berhasrat
menggarapkan diri-Nya ke dalam mereka. Pemilihan maupun penebusan kedua-duanya
bukanlah sasarannya, itu hanya langkah-langkah yang menuju ke sasaran. Sasaran
Allah ialah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam diri kita.
Saya tahu perkataan demikian bagi
banyak orang mungkin kedengarannya agak asing. Saya telah bertahun-tahun
berkecimpung dalam berbagai aliran kekristenan; antara lain kekristenan
fundamental, Kaum Saudara, praktek hayat batiniah, dan pergerakan Pentakosta.
Tetapi saya tidak pernah diberi tahu bahwa di dalam persona Anak, Allah sedang
menggarapkan diri-Nya ke dalam umat tebusan-Nya. Namun hal inilah yang menjadi
rahasia alam semesta.
Perjanjian Baru membuktikan bahwa
Allah sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam kita. Bapa, Anak dan Roh itu
semuanya ada di dalam kita (Ef. 4:6; 2 Kor. 13:5; Yoh. 14:17). Menurut 1
Yohanes, kita ada di dalam Allah, dan Allah di dalam kita (1 Yoh. 4:15). Tidak
hanya demikian, kita tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita (Yoh. 15:4).
Dalam Filipi 1:21 Rasul Paulus bahkan dapat mengatakan, “Bagiku hidup adalah
Kristus.” Dalam Galatia 2:20, ia berkata bahwa bukan lagi dirinya yang hidup,
melainkan Kristus hidup di dalamnya. Semua ayat ini menunjukkan bahwa Allah
dalam Anak sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment