Hitstat

15 October 2012

Efesus - Minggu 4 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:7-9; 3:5


Dalam berita ini kita akan membahas tentang rahasia kehendak Allah. Dalam kehendak Allah terdapat satu rahasia, yakni satu rahasia yang telah tersembunyi dari zaman ke zaman (3:5; Kol. 1:26). Alam semesta merupakan suatu rahasia. Mengapa ada langit? Mengapa pula ada bumi? Mengapa dalam alam semesta ada jutaan benda? Mengapa manusia berada di bumi ini? Semua pertanyaan ini merupakan rahasia, dan menimbulkan banyak filsafat yang berbeda-beda. Rahasia ini, yaitu kehendak Allah, telah dinyatakan kepada gereja lewat para rasul. Kehendak adalah suatu keinginan, maka kehendak Allah adalah keinginan Allah. Kehendak Allah berkaitan sangat erat dengan hasrat hati-Nya. Maka, rahasia alam semesta adalah masalah kehendak Allah, yang berbagian dengan hasrat hati Allah. Kita perlu mengetahui rahasia ini, mengetahui kehendak Allah dan hasrat hati Allah.

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa kehendak Allah ialah memiliki gereja dan gereja adalah hasrat hati Allah. Ini benar, tetapi kita perlu bertanya, apakah gereja itu? Banyak orang Kristen, termasuk guru-guru Kristen, tidak memiliki pengertian yang jelas terhadap gereja. Gereja bukan hanya sekelompok manusia. Dalam diri kita sendiri kita bukanlah gereja, melainkan orang berdosa yang kasihan. Cara satu-satunya untuk dapat menjadi gereja ialah Allah di dalam Anak-Nya, menggarapkan diri-Nya ke dalam diri kita. Kebanyakan orang Kristen hari ini tidak nampak masalah yang penting, menentukan, dan vital ini, yaitu Allah, dalam Anak-Nya sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam umat pilihan dan tebusan-Nya. Mereka mungkin tahu tentang pilihan dan penebusan Allah, dan mereka mungkin menyadari diri mereka telah dipilih dan ditebus. Akan tetapi mereka tidak nampak bahwa Allah yang telah memilih dan menebus mereka, dalam persona Anak berhasrat menggarapkan diri-Nya ke dalam mereka. Pemilihan maupun penebusan kedua-duanya bukanlah sasarannya, itu hanya langkah-langkah yang menuju ke sasaran. Sasaran Allah ialah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam diri kita.

Saya tahu perkataan demikian bagi banyak orang mungkin kedengarannya agak asing. Saya telah bertahun-tahun berkecimpung dalam berbagai aliran kekristenan; antara lain kekristenan fundamental, Kaum Saudara, praktek hayat batiniah, dan pergerakan Pentakosta. Tetapi saya tidak pernah diberi tahu bahwa di dalam persona Anak, Allah sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam umat tebusan-Nya. Namun hal inilah yang menjadi rahasia alam semesta.

Perjanjian Baru membuktikan bahwa Allah sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam kita. Bapa, Anak dan Roh itu semuanya ada di dalam kita (Ef. 4:6; 2 Kor. 13:5; Yoh. 14:17). Menurut 1 Yohanes, kita ada di dalam Allah, dan Allah di dalam kita (1 Yoh. 4:15). Tidak hanya demikian, kita tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita (Yoh. 15:4). Dalam Filipi 1:21 Rasul Paulus bahkan dapat mengatakan, “Bagiku hidup adalah Kristus.” Dalam Galatia 2:20, ia berkata bahwa bukan lagi dirinya yang hidup, melainkan Kristus hidup di dalamnya. Semua ayat ini menunjukkan bahwa Allah dalam Anak sedang menggarapkan diri-Nya ke dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 7

No comments: